Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Safar atau Shafar merupakan bulan kedua dalam penanggalan Islam. Shafar bisa berarti sepi atau kosong. Dinamai bulan Safar karena pada bulan ini pada dahulu kala perkampungan Arab sepi ditinggal para lelaki bepergian atau berdagang, sebagaimana dikutip dari Bersama Dakwah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun tidak ada puasa khusus sebagaimana Muharram memiliki Puasa Asyura dan Dzulhijjah memiliki Puasa Arafah. Pada bulan Safar umat muslim disarankan untuk melakukan puasa sunnah Senin dan Kamis, serta puasa Ayyamul Bidh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jadwal Puasa Sunnah Safar:
Dikutip dari situs Pondok Pesantren Daarut Tauhid, puasa sunah Senin dan Kamis di bulan Safar jatuh pada:
• Senin, 4 Safar 1445 (21 Agustus 2023)
• Kamis, 7 Safar 1445 (24 Agustus 2023)
• Senin, 11 Safar 1445 (28 Agustus 2023)
• Kamis, 14 Safar 1445 (1 September 2023)
• Senin, 18 Safar 1445 (4 September 2023)
• Kamis, 21 Safar 1445 (7 September 2023)
• Senin, 25 Safar 1445 (11 September 2023)
• Kamis, 28 Safar 1445 (14 September 2023)
Selain puasa sunah Senin dan Kamis, umat Islam juga dapat menunaikan puasa lainnya, yakni puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dikerjakan pada pertengahan bulan yaitu tanggal 13,14 dan 15. Pada bulan ini, puasa Ayyamul Bidh jatuh pada tanggal:
• Senin, 13 Safar (30 Agustus 2023)
• Selasa, 14 Safar (31 Agustus 2023)
• Rabu, 15 Safar (1 September 2023)
Bacaan Niat Puasa Sunnah Safar
Dalam buku Ringkasan Fikih Lengkap karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan (2020:404), disebutkan mengenai bacaan niat puasa Safar: Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala
Artinya, "Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul bidh sunah karena Allah Ta’ala."
Jika Anda lupa membaca niat puasa saat malam hari dan baru akan membacanya di pagi hari setelah terbit fajar, maka niat yang harus dibaca adalah sebagai berikut.
Artinya, "Saya berniat puasa Ayyamul bidh, sunah karena Allah ta’ala."
Amalan di Bulan Safar
Dilansir dari NU Online, ada tiga amal berlipat ganda pada bulan Safar, di antaranya:
Pertama, amal kebaikan yang pahalanya 10 kali lipat. Kedua, amal kebaikan yang pahalanya 700 kali lipat. Ketiga, amal kebaikan yang pahalanya lebih dari 700 kali lipat.
Pertama, amal kebaikan yang berpahala 10 kali lipat, Imam an-Nawawi menyampaikan bahwa atas dasar rahmat Allah setiap kebaikan pasti pahalanya dilipatgandakan sampai 10 kali lipat.
Kedua, amal kebaikan yang berpahala 700 kali lipat, untuk perjuangan jihad fi sabilillah. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad saw:
“Siapa saja yang mengirim donasi untuk perjuangan jihad fi sabilillah sementara ia sendiri hanya diam di rumha (tidak ikut berangkat berjuang), maka baginya setiap donasi satu dirham mendapat pahala 700 dirham,” (HR. Ibnu Majah).
Ketiga, amal kebaikan yang berpahala lebih dari 700 kali lipat yakni dengan memperbanyak zikir ketika memasuki pusat perbelanjaan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasul:
“Siapa saja yang masuk ke pasar lalu membaca dzikir yang artinya: ‘Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, Allah Dzat yang menghidupkan dan yang membinasakan, Allah Dzat adalah Yang Maha Hidup yang tidak akan pernah binasa, hanya pada kekuasan-Nya lah kebaikan, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu’; maka Allah pastikan bagi orang yang membacanya itu sejuta kebaikan, Allah lebur darinya sejuta keburukan, dan Allah angkat baginya sejuta derajat.”