Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah konsorsium universitas di Australia dan Indonesia melakukan studi mengenai standar pendidikan keperawatan di Indonesia. Penelitian itu didukung oleh Katalis yang didirikan di bawah program kerja sama Ekonomi dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA ECP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain melakukan perbandingan antara sistem pendidikan keperawatan di Indonesia dengan Australia, penelitian tersebut juga akan mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kualitas kurikulum, keterampilan, dan kompetensi perawat dan pekerja kesehatan agar memenuhi kualifikasi global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Studi senilai 203,310 dolar Australia atau sekitar Rp 2,1 miliar tersebut dipimpin oleh La Trobe University di Melbourne dalam kemitraan dengan peneliti dan akademisi dari Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Pelita Harapan. Pada akhir studi, para peneliti akan menyampaikan rekomendasi mereka terkait penyelarasan keterampilan dan kompetensi perawat dan pekerja kesehatan di Indonesia agar sesuai standar Australia.
Aktivitas ini juga akan mengidentifikasi peluang pelatihan dan investasi dalam bidang pendidikan keperawatan, standardisasi, dan kolaborasi lainnya yang relevan dengan layanan rumah sakit atau klinik dan institusi teknis Australia.
“Dukungan kami bagi penilaian komparatif standar keperawatan di Indonesia dan Australia sangat terkait dengan kegiatan Katalis dalam sektor kesehatan. Aktivitas ini diharapkan menjadi salah satu pintu masuk penanaman modal Australia dalam sektor kesehatan dan layanan terkait,” kata Paul Bartlett, Direktur Katalis melalui rilis yang diterima Tempo pada Senin, 18 Juli 2022.
Pengembangan layanan kesehatan dan pendidikan keperawatan di Indonesia diharapkan akan mengkatalisasi lapangan pekerjaan dan meningkatkan peluang bagi kaum perempuan, yang merupakan pekerja utama sektor kesehatan Indonesia, serta kaum disabilitas dan mereka yang terpinggirkan.
“Kami yakin kolaborasi ini akan mengarah pada pemerataan dan perbaikan pendidikan keperawatan, selain juga menyelaraskan proses persiapan karir bagi mereka yang berprofesi sebagai perawat baik di Australia maupun di Indonesia,” kata Lisa McKenna, Lead Researcher and Dean, School of Nursing and Midwifery, La Trobe University.
Adapun IA-CEPA ECP Katalis adalah program pengembangan perdagangan dan investasi unik lima tahun (2020-2025) yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia. Program ini melengkapi program pembangunan Pemerintah Australia yang ada dengan pendekatan bilateral yang berorientasi komersial. Katalis juga menempatkan kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial (GEDSI) pada kegiatan intinya.