Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PEMILIHAN presiden 2024 rampung. Hasil hitung cepat lembaga survei menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraup 56-58 persen suara. Pasangan nomor urut dua tersebut hampir pasti memenangi Pemilihan Umum 2024 sekali entak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu, keunggulan Prabowo-Gibran diwarnai berbagai kekisruhan dan dugaan kecurangan pemilu pada saat pemungutan suara yang diduga menguntungkan pasangan tersebut, dari undangan memilih yang tak dibagikan sampai surat suara yang sudah tercoblos. Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani, mengatakan potensi kecurangan justru ada pada calon presiden lain. “Ada narasi yang dibangun bahwa kami yang curang,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rosan mengklaim resep kemenangan Prabowo-Gibran adalah kombinasi berbagai faktor. Di antaranya dukungan pemilih muda, narasi “gemoy” selama kampanye, dan faktor Presiden Joko Widodo. Menurut mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara itu, lonjakan perolehan suara Prabowo disumbang oleh tren kenaikan popularitas Jokowi.
Sehari setelah Prabowo-Gibran menggelar pidato kemenangan, pada 15 Februari 2024, kepada Yosea Arga Pramudita, Hussein Abri Dongoran, Praga Utama, dan Raymundus Rikang dari Tempo, di gedung Recapital, Jakarta Selatan, Rosan menjawab dan menjelaskan berbagai tudingan seputar kecurangan yang menguntungkan Prabowo, rencana koalisi, hingga jadwal kampanye yang merenggut jam tidurnya. “Selama kampanye selalu tidur kurang dari lima jam,” ujarnya.
Keunggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam hasil hitung cepat pemilihan presiden diwarnai berbagai kecurangan. Apa tanggapan Anda?
Survei kami mencatat potensi kecurangan justru ada di pasangan lain. Kami melihat ada narasi yang dibangun bahwa kami curang. Secara logika, kami sudah unggul jauh. Mohon maaf, kami masih menang jika angka Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dikali dua.
Investigasi kami menemukan kecurangan berupa guyuran bantuan sosial dan pengerahan lembaga negara untuk menggalang suara bagi Prabowo-Gibran. Bagaimana penjelasan Anda?
Saya enggak mau berkomentar di luar apa yang kami lakukan. Kami melihat hasil ini adalah respons masyarakat terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Artinya, masyarakat menerima dan percaya pada narasi kami. Saya tak bisa mengomentari pihak yang berasumsi lain.
Film Dirty Vote juga membongkar praktik lancung di setiap tahapan Pemilihan Umum 2024....
Itu narasi yang dibangun. Apakah film itu efektif? Ya, silakan lihat hasilnya pada 14 Februari lalu. Film itu hanya ramai di chamber-chamber mereka dan tak meluas ke masyarakat. Dampaknya malah lebih positif ke kami.
Apa dampak positif itu?
Masyarakat tak suka yang begitu. Lihat saja ketika Pak Prabowo diserang dalam debat. Ketika you overdone it, masyarakat langsung tak suka. Orang tak suka hoaks, fitnah, dan sikap jemawa.
Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, dalam acara deklarasi Betawi Relawan Prabowo-Gibran di Jakarta, 23 Januari 2024/Tempo/M Taufan Rengganis
Apa komentar Prabowo tentang narasi dalam film dokumenter itu?
Dia bilang, “Biasa itu. Lihat saja pasti akan keluar serangan di saat terakhir. Bukan hanya ke saya, tapi ke kamu juga. Tapi tak apa-apa, nanti suara kita makin tinggi.” Eh, benar saja.
Kami mendapat informasi bahwa suara 58 persen untuk Prabowo-Gibran sudah dipastikan beberapa hari sebelum pencoblosan. Apa benar?
Angka sekitar 58 persen itu terus terang di atas ekspektasi kami. Range kami 53-55 persen. Berarti dalam beberapa hari terakhir serangan yang dilancarkan kandidat lain berbalik positif buat kami. Kemudian angka hasil quick count sekarang berkisar 57-58 persen, ya, kami merasa bahagia.
Hasil hitung cepat itu tak memotret serangkaian kecurangan yang terjadi sebelum pemungutan suara....
Kandidat lain juga menempatkan saksi di tempat pemungutan suara. Tapi perbedaan perolehan suaranya terlalu jauh. Kami sekarang tinggal menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum sambil mengumpulkan bukti-bukti kecurangan pihak lain. Tugas kami saat ini mengawal suara.
Sejak kapan Anda dan tim meyakini pemilihan presiden akan berlangsung satu putaran?
Kami melihat peluang satu putaran sejak awal Januari. Elektabilitas kami naik sampai 46 persen. Sementara itu, angka Pak Ganjar sliding down. Faktornya, antara lain, pemilih muda mulai beralih ke kami. Saya mendapat kajian terakhir, jumlah pemilih muda ke Prabowo-Gibran 60 persen.
Mengapa anak muda mencoblos Prabowo-Gibran?
Narasi “gemoy” yang sifatnya organik. Itu tool kami buat menyampaikan visi-misi kepada anak muda. Kami mengamplifikasi narasi itu dengan menyampaikan aneka visualisasinya. Kami selalu melakukan analisis dan survei. Hasilnya, narasi “gemoy" selalu tinggi.
Apa menariknya narasi “gemoy” yang merupakan jargon kosong dan gimik belaka?
Pertama, ini pesta demokrasi yang dijalankan dengan riang gembira. Sosok “gemoy” merepresentasikan sesuatu yang riang gembira. Kedua, kami menjadikannya alat untuk menjalankan program-program kami dengan aneka visualisasi.
Apakah masyarakat kita tak cukup kritis terhadap gimik kampanye?
Masyarakat kita suka apa? Visualisasi. Karena mereka suka visualisasi, kami memberikan. Coba kalau kita hilangkan sosok “gemoy” dan hanya menampilkan program-program. Mungkin orang tidak akan membaca. Kami menampilkan visualisasi itu banyak sekali supaya awareness publik makin tinggi.
Seberapa besar pengaruh Presiden Joko Widodo?
Sangat besar. Kenaikan popularitas Pak Jokowi berbanding lurus dengan kenaikan Pak Prabowo, khususnya di Jawa Tengah dan Bali.
Presiden Jokowi berkunjung ke basis suara PDI Perjuangan itu sambil menyebar paket bantuan sosial secara masif....
Kami melihatnya angka ini meningkat justru dari generasi muda. Itu yang membuat kami lebih yakin karena jumlah pemilih muda di atas 50 persen, yaitu 53-54 persen. Sebenarnya itu yang memicu keyakinan kami. Pekerjaan rumah kami saat itu adalah mendorong mereka agar mau datang ke bilik suara.
Kami juga mendapat cerita bahwa kementerian dikerahkan untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Bagaimana tanggapan Anda?
Saya tidak berada dalam urusan kementerian. Saya ketua tim kampanye nasional. Jadi kami berkampanye untuk Pak Prabowo dan Mas Gibran. Saya tidak bisa mencampuri kementerian mau melakukan apa karena itu di luar domain saya.
Karena ada kecurangan dan intervensi selama pemilu, apakah kemenangan Prabowo-Gibran absah?
Kemenangan kami sah. Legitimate. Ada jalurnya kalau ada pihak yang ingin mempersoalkan. Kami menghormati hak mereka. Kami dibilang melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Tapi coba lihat hasilnya. Perbedaan kami dengan pasangan nomor urut satu dan tiga 30-40 persen. Artinya, selisih suara hampir 70-80 juta. Bagaimana caranya ada suara tak sah sebanyak itu. It doesn’t make sense.
Tim Anies dan Ganjar sedang membuktikan kecurangan itu. Bagaimana mitigasi yang Anda siapkan?
Terlalu jauh selisihnya. Suara mereka mau dikali dua pun kami masih menang. Jadi asumsi yang dibangun untuk orang yang sudah ketinggalan, ya monggo. But it’s not our case. Toh, kami sudah leading jauh, ngapain bicara curang?
Apa rencana Prabowo setelah pemilihan ini?
Pak Prabowo menyampaikan ingin memberikan peran lebih besar kepada anak muda. Dia ingin memperkuat bidang edukasi dan kesehatan. Bisa saya pastikan dua isu tersebut akan melonjak tinggi karena menjadi prioritas beliau. Khususnya isu kesehatan. Sebab, jumlah dokter kita masih kurang, bahkan di bawah standar negara berkembang.
Rosan Perkasa Roeslani
Tempat dan tanggal lahir:
Jakarta, 31 Desember 1968
Jabatan publik:
- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Juli-Oktober 2023)
- Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (2021-2023)
- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (2015-2021)
Pendidikan:
- Master Administrasi Bisnis European University, Belgia
- Sarjana Administrasi Bisnis Oklahoma State University, Amerika Serikat
Apakah program Prabowo selama kampanye, seperti makan siang gratis, akan tetap dilaksanakan?
Saya meyakini program yang disampaikan Pak Prabowo akan deliver. Perhitungan di Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran yang sudah melakukan asesmen menyatakan lima tahun cukup untuk mengerjakan program itu.
Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, menyebutkan program makan siang gratis membutuhkan dana Rp 400-an triliun. Itu 15 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dari mana duitnya?
Bujetnya bukan lumsum. Kami pasti memulai di daerah prioritas yang sudah kami petakan. Anggaran pendidikan 20 persen dan nilainya akan terus naik karena size anggaran pendapatan dan belanja kita juga bakal meningkat. Ada prosesnya dan bukan Rp 400 triliun in one day. It takes time dan kami yakin tak akan membebani anggaran pemerintah.
Bukankah ada program lain yang lebih bisa menjadi prioritas ketimbang makan siang gratis?
Kami akan menyesuaikan anggaran yang ada, termasuk menghitung potensi yang selama ini belum optimal. Salah satunya meningkatkan rasio pajak. Nanti akan ada badan penerimaan negara yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Bagaimana peluang koalisi dengan partai di kubu yang kalah?
Pak Prabowo terbuka. Beliau menyampaikan, selama mereka mencintai rakyat, dia akan open. Dia ingin merangkul semua. Tapi, kalau mau ada yang jadi kubu oposisi, ya silakan.
Prabowo siap dengan kehadiran oposisi?
Sangat siap. Dia bilang oposisi itu perlu untuk checks and balances.
Peran dalam checks and balances juga dipegang pers dan masyarakat sipil. Apa jaminan Prabowo untuk melindungi kemerdekaan berpendapat?
Pak Prabowo pasti akan menjunjung kebebasan pers. Background edukasi dia banyak di luar negeri. Jadi isu-isu soal demokrasi dan human rights itu sudah menjadi bagian sejak kecil. Jadi enggak usah khawatir. Hal itu akan terlihat, dapat dirasakan, dan disempurnakan. Kalau ngobrol sama saya, Pak Prabowo berkomitmen soal ini.
Keraguan terhadap komitmen itu muncul karena rekam jejak Prabowo di bidang hak asasi....
Kami tidak akan bisa memaksa orang percaya pada omongan kami. Pembuktiannya nanti dalam perjalanan ketika dia memimpin. Kalau masih ada yang ragu, silakan, kami menghormati. Tapi kami akan membuktikannya.
Bagaimana Prabowo mengelola permintaan partai pendukung yang merasa berjasa?
Itu hak prerogatif Pak Prabowo.
Ada yang sudah menitipkan posisi menteri melalui Anda?
Orang ngomong-ngomong kita dengarkan saja. Yang penting sekarang kerja dulu.
Anda sudah mulai mengungkap titipan itu dengan menyebutkan ahli pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menginginkan posisi wakil menteri....
Saya sudah melakukan konferensi pers dan menyampaikan urutannya dengan jelas. Saya sampaikan apa adanya dan tidak mau berpolemik lagi. Karena itu, saya melaporkannya ke polisi untuk diperiksa mana yang benar. Saya enggak mau berbantah-bantahan.
(Dimintai konfirmasi pada Jumat, 16 Februari 2024, Connie Rahakundini Bakrie membantah tudingan meminta jabatan wakil menteri. Dia mengaku siap membuktikan siapa yang jujur. “Saya selalu yakin the truth will prevail,” kata Connie melalui pesan WhatsApp.)
Apakah Anda terbebani memimpin tim kampanye Prabowo yang sudah tiga kali kalah dalam pemilihan presiden?
Saya tidak berpikir soal beban ketika diberi amanah ini. Saya menjalankan sebaik dan semaksimal mungkin. Soal hasilnya, saya serahkan kepada Allah.
Benarkah Anda mendapat target memenangkan Prabowo dengan cara apa pun?
Saya lebih banyak mendengarkan dan membuat tim. Saya mendengarkan masukan dari banyak pihak karena saya relatif sudah menepi dari hiruk-pikuk ini selama dua tahun saat menjadi duta besar di Amerika Serikat. Saya membutuhkan masukan dan akhirnya berjuang bersama teman-teman.
Setelah terlibat dalam kampanye, Anda masuk ke dunia politik atau tetap di bisnis?
Bisnis, karena saya orang bisnis. Ha-ha-ha....
Apa kesamaan politik dan bisnis?
It’s about managing people dan bagaimana kita mendapatkan trust. Meski derajat kesulitannya berbeda.
Anda kapok terlibat dalam politik?
Saya sangat bersyukur dengan pengalaman ini karena menambah wawasan. Saya juga bisa mengenal dan bertemu dengan banyak orang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Kemenangan Kami Sah"