Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Demo Pemilu Curang Besok, Mantan Danjen Kopassus Soenarko: Campur Tangan Jokowi Paling Menonjol

"Di sini, (kecurangan) yang paling menonjol adalah campur tangan Jokowi sebagai presiden," kata Soenarko.

17 Maret 2024 | 18.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayor Jenderal (purnawirawan) Soenarko, mengatakan ada kecurangan dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024. Kecurangan itu memicu Soenarko dan sejumlah massa akan demo di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), besok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di sini, (kecurangan) yang paling menonjol adalah campur tangan Jokowi sebagai presiden," kata Soenarko, saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Ahad, 17 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menyebutkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut cawe-cawe mendukung pasangan nomor urut dua. Pasangan nomor urut dua di pemilihan presiden 2024 adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Jokowi, kata dia, menggunakan fasilitas negara, aparat negara, terutama kepala desa. "Kepala desa dikumpulkan dan intimidasi," tutur dia.

Dia mengatakan, ada juga keterlibatan aparat kepolisian maupun anggota Tentara Nasional Indonesia untuk digerakkan mendukung salah satu pasangan calon. Tak hanya itu, kecurangan lain, dia menjelaskan, terjadinya pembagian bantuan sosial (bansos) secara masif.

Anggaran yang dipakai untuk bansos berlipat kali meningkat. "Semuanya untuk menguntungkan pasangan nomor dua. Dan Prabowo pasti tahu," tutur purnawirawan bintang dua itu. Saat Prabowo tahu kecurangan itu, tutur dia, artinya Prabowo ikut mendukung kecurangan tersebut.

Menurut dia, bansos yang digelontorkan itu untuk menggaet pemilih. Dia menerangkan, para pemimpin yang lahir dari proses pemilu curang, tidak akan menghasilkan kepemimpinan yang baik. "Mau pimpin negara ini lebih bagus? Enggak bakalan," ujar Soenarko.

Selain itu, persoalan lain muncul di penyelenggara pemilu, seperti KPU. Seperti alat bantu penghitungan suara sementara bernama Sirekap itu menghasilkan jumlah suara secara bermasalah. "Itu kan sudah karu-karuan menunjukkan angka. Bahkan katanya ini sudah dirancang," tutur dia.

Selain itu, Sirekap yang sebelumnya menampilkan grafik penghitungan perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif, itu telah dinonaktifkan. "Kami curiga. Apalagi (server) Sirekap ada luar negeri," tutur dia.

Menurut dia, kecurangan Pemilu 2024 itu bisa disaksikan secara jelas melalui film Dirty Vote. Film dokumenter itu menampilkan dugaan kecurangan pemilihan presiden tersebut secara gamblang. "Itu kecurangan yang dibuat dan tidak ada keterbukaan," tutur dia.

Sebab itu, Soenarko mengatakan akan berunjuk rasa di depan gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 18 Maret 2024. Dia mengakui demonstrasi mengkritik KPU itu diperkirakan melibatkan ribuan orang.

Dia juga mengatakan mantan Ketua Muhammadiyah Din Syamsudin akan berunjuk rasa pada 19 Maret di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat. "Kalau bisa, saya bisa bergabung juga," tutur dia. Din mengaku akan berunjuk dari di DPR pada Selasa, 19 Maret 2022, pukul 14.00 WIB.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus