Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim hujan, sejumlah ruas jalan di Jakarta kerap kali terjadi banjir dengan genangan yang cukup tinggi. Kondisi ini akan menjadi momok menakutkan bagi sejumlah pengguna kendaraan, apalagi mobil listrik.
Namun timbul pertanyaan, apakah mobil listrik aman untuk digunakan menerjang jalur banjir saat musim hujan. Apalagi saat banjir, sistem kelistrikan mobil berpotensi mengalami korsleting dan bisa menimbulkan kerusakan dan kecelakaan yang fatal.
Melansir laman Auto2000 hari ini, Kamis, 6 Oktober 2022, motor penggerak pada mobil listrik tidak didesain untuk menularkan banjir. Pada dasarnya, mobil listrik sama saja dengan mobil konvensional jika berhubungan dengan banjir.
Jika terjadi banjir, harus dipastikan ketinggian genangan air tidak melebihi setengah bodi mobil. Jika ketinggian banjir masih separuh ban, masih aman untuk dilewati, tapi pengendara mobil listrik harus memilih jalan agar terhindari dari lubang atau got yang tertutup genangan air.
Apabila ketinggian genangan menyentuh separuh bodi mobil listrik, disarankan untuk mencari jalan alternatif. Jika nekat menerobos maka mesin kendaraan akan terendam dan berpotensi merusak mesin dan sejumlah komponen lain.
Auto2000 menegaskan baterai mobil listrik dirancang untuk resisten terhadap benturan hingga kontaminasi air. Namun satu-satunya cara untuk menghindari kerusakan mobil listrik akibat banjir adalah dengan menghindari banjir.
Baca: Toyota Kembali Produksi Mobil Listrik bZ4X yang Sempat Dihentikan Tiga Bulan
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini