Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

arsip

Proyek Nyamuk Wolbachia di Jakarta Sukses Jika 60 Persen Aedes Aegypti Terinfeksi

Jakarta Barat menjadi salah satu kota yang akan diterapkan proyek nyamuk wolbachia untuk mengatasi demam berdarah dengue

10 Desember 2023 | 09.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan keberhasilan penerapan metode nyamuk Wolbachia untuk mengatasi Demam Berarah Dengue (DBD) jika 60 persen populasi nyamuk aedes aegypti sudah terinfeksi bakteri Wolbachia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Parameter keberhasilan program jika 60 persen nyamuk aedes aegypti di wilayah sudah ber-Wolbachia. Ini diperiksa valid nyamuknya di laboratorium langsung," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 9 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ngabila mengatakan jika target 60 persen nyamuk aedes aegypti ber-Wolbachia belum tercapai maka waktu implementasi akan diperpanjang.

Menteri Kesehatan telah memutuskan untuk mengimplementasikan pembiakan nyamuk Wolbachia di lima kota terpilih, salah satunya di Jakarta Barat. Namun, pembiakan nyamuk Wolbacia di Jakarta Barat masih menunggu MoU antara Kemenkes dan Pemprov DKI Jakarta.

Ngabila menuturkan saat implementasi pembiakan nyamuk Wolbachia, kader akan meninjau dengan menangkap nyamuk sekali dalam 14 hari untuk mengetahui perkembangan nyamuk Wolbachia. Hal ini sesuai siklus nyamuk dari larva untuk menjadi dewasa.

Saat pembiakan, kata Ngabila, diharapkan ada 12 kali penitipan telur nyamuk Wolbachia di rumah warga yang menjadi “orang tua asuh”. “Dalam 24 minggu atau enam bulan," kata Ngabila.

Setiap ember akan diisi dengan 300 telur dan ditempatkan di setiap rumah orang tua asuh nyamuk Wolbachia.

Jumlah bibit nyamuk tersebut, kata Ngabila, setara dua persen dari populasi nyamuk wilayah implementasi. "Sudah diatur jumlahnya sesuai populasi nyamuk," katanya.

Dia mengatakan, telur nyamuk aedes ber-Wolbachia ini, yang disebar atau ditambah, hanya 10 persen dari populasi nyamuk aedes lokal, atau setara dua persen dari total populasi nyamuk yang ada (di Kembangan, Jakarta Barat). "Jadi sedikit sekali," kata dia.

Ngabila menuturkan nyamuk aedes aegypti memiliki populasi sebesar 20 persen dari total nyamuk. "Mayoritas 80 persen nyamuk kebon/culex," kata dia.

Mengenai waktu pasti implementasi bibit nyamuk ber-Wolbachia, Ngabila menyebutkan masih dalam tahap sosialisasi kepada warga. "Masih dalam tahap sosialisasi kembali ke warga. Semoga bisa secepatnya jika semua sudah sangat siap dan berjalan sesuai 'timeline' dan rencana yang ada," kata Ngabila.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus