Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

29 April 2024 | 11.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta, Zulvia Oktanida Syarif, menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

P yang pertama adalah gangguan pikiran. Ketika orang terlihat memiliki gangguan pikiran yang sama terus-menerus, bahkan membuat sulit tidur, maka sebaiknya orang terdekat memeriksakannya ke dokter atau psikolog. P yang kedua adalah gangguan perasaan. Orang yang terus merasa sedih, cemas, atau marah secara berkelanjutan sebaiknya diberi pertolongan dengan membawanya untuk ditangani dokter atau psikolog.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

P yang ketiga adalah gangguan perilaku. Gangguan itu membuat orang terlihat berbeda kepribadian dari sebelumnya. Misalnya, orang tersebut menarik diri dari pergaulan, terlihat mudah tersinggung, bahkan bisa menangis terus-menerus. Orang terdekat dianjurkan untuk mencari bantuan dokter atau psikolog.

"Ketika melihat ada 3P ini, itu adalah peringatan untuk kita mencari bantuan profesional. Bisa ke psikolog ataupun ke psikiater," saran Zulvia.

Ciri orang kecanduan gawai
Sementara itu, spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit Jakarta, Yenny Sinambela, menjelaskan kecanduan gawai bisa menyebabkan obesitas serta mudah lupa.

"Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi. Terus secara fisik, dia bisa obesitas," ujar Yenny, Minggu, 28 April 2024.

Menurutnya, adiksi atau ketergantungan bisa membuat obesitas ketika orang jadi terbiasa menyiapkan makanan di sekitarnya sebelum melakukan aktivitas bersama gawai agar kesenangannya tidak terganggu.

"Akibatnya badannya menjadi gede," kata Yenny.

Dampak lain, saraf motorik di tubuh mulai terasa nyeri akibat terus terpaku menahan posisi bermain gawai yang tidak terlalu aktif. "Kepala mulai terasa pusing, atau tangannya terasa sakit," tuturnya.

Kemudian, kecanduan gawai juga menyebabkan orang menunda-nunda kegiatan produktif lain seperti bekerja atau belajar. Adiksi penggunaan gawai juga bisa memunculkan masalah lain, misalnya bangkrut jika gawai tersebut dipakai untuk bermain judi daring, atau meningkatnya masalah pernikahan.

Yenny juga tidak menutup kemungkinan orang yang kecanduan gawai rentan terhadap gangguan kecemasan, bahkan depresi. Jika seperti itu, ia menganjurkan pecandu dibawa orang terdekatnya untuk memperoleh pertolongan medis dari spesialis kesehatan jiwa.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus