Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.

26 Maret 2023 | 17.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah mode Prancis Coperni selalu menciptakan sesuatu yang menarik perhatian, baik dengan memperkenalkan robot di runway untuk pertama kalinya atau "menyemprotkan" gaun pada tubuh supermodel Bella Hadid di atas panggung. Baru-baru ini, mereka memperkenalkan tas edisi terbatas yang dibuat menggunakan batu meteorit asli dan dibandrol dengan harga 40.000 euro (Rp654 juta). Disebut sebagai 'mini meteorite swipe bag', setiap bagian dibuat secara eksklusif dengan tangan. Karena itu, bentuk produk mungkin sedikit berbeda dari gambar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut situs resmi Coperni, tas tersebut memiliki berat sekitar 1,8 kilogram dan memiliki tinggi 23 sentimeter. “Meteorit bersumber secara individual per setiap pesanan dan dapat berasal dari berbagai lokasi, tergantung di mana meteorit itu jatuh di bumi. Batu langka itu dibuat dengan tangan dan dimasukkan ke dalam tas oleh pabrik Semar Italia,” menurut situs itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tas batu meteorit mini adalah bagian dari koleksi Musim Gugur/Musim Dingin 2023. Merek itu menggambarkannya sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif. Meteorit spesifik yang ditampilkan dalam foto tersebut, diperkirakan telah jatuh di Bumi 55.000 tahun yang lalu dan disertifikasi 100 persen asli oleh Theatrum Mundi.

Tas edisi terbatas ini memakan waktu hampir enam minggu untuk dikirimkan kepada pembeli jika berencana untuk memesannya. Namun, tidak dapat dikembalikan. Tas itu juga akan dilengkapi dengan sertifikat keaslian.

Sebelumnya, ketika Coperni memperkenalkan robot di landasan pacu, ia menggambarkan pertunjukan itu sebagai "dongeng modern", mengonfigurasi ulang puisi abad ke-17 Jean de la Fontaine The Wolf and the Lamb menjadi sebuah cerita tentang hubungan kekuatan antara manusia dan robot.

“Tidak seperti dongeng asli yang ditulis pada abad ke-17, yang menimbulkan pertanyaan terkait keseimbangan kekuatan antara kelompok manusia yang membentuk masyarakat, Coperni menafsirkan ulang cerita tersebut dan mengubahnya ke 2023 dengan visi masa depan yang positif,” merek menjelaskan dalam posting di Instagram.

INDIAN EXPRESS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus