Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sesekali menahan buang air besar atau BAB kondisi yang bisa dihindari. Tapi, jika dibiasakan sering menahan buang air besar menyebabkan penumpukan feses dalam tubuh yang berakibat masalah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sering menahan buang air besar bisa menyebabkan peregangan bagian akhir dari usus besar atau rektum. Dikutip dari Medical News Today, jika terlalu sering akan berakibat tidak mampu menahan buang air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebiasaan buang air besar tiap orang berlainan. Beberapa orang buang air besar setiap hari atau dua hari sekali. Frekuensi buang air besar tergantung usia dan pola makan. Tapi, kebanyakan orang akan buang air besar setidaknya satu kali sehari.
Risiko Sering Menahan BAB
1. Wasir
Dikutip dari Health Shots, terlalu sering menahan BAB bisa menyebabkan wasir atau bawasir. Ini kondisi pembengkakan pembuluh darah di dalam anus dan rektum. Gangguan kesehatan ini rentan dialami jika terlalu sering menahan buang air besar.
2. Fisura Ani
Fisura ani tak hanya memunculkan satu gejala, sebagaimana dilansir Healthline, Beberapa gejalanya selain luka, juga adanya benjolan kecil di sekitar luka, feses mengandung darah, dan sensasi panas atau gatal di area lubang pelepasan.
Menahan untuk buang air besar di usus besar akan membuat lapisan dalam usus besar meradang secara permanen dan mengalami peningkatan jumlah bakteri.
3. Radang Usus Buntu
Menahan kotoran dalam tubuh juga meningkatkan risiko radang usus buntu dua kali lipat. Pilihan terbaik menghindari menahan buang air besar.
4. Sembelit
Dikutip dari The Healthy, sistem pencernaan setiap orang berlainan. Namun, jika merasa mau buang air besar, jika memungkinkan sebaiknya tidak menunda.
Semakin lama menahan buang air besar, makin besar kemungkinan mengalami efek negatif seperti kram perut dan sembelit. Sebab, cairan di usus akan terserap dan membuat limbah tubuh makin padat.
Pilihan Editor: 5 Penyebab Sakit Perut, Apa Saja?