Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan terdapat korban pingsan saat Berdendang Bergoyang Festival yang tidak tercatat oleh tim medis. Hanya ada 27 korban pingsan yang tercatat ditangani tim medis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang sempat tercatat tim medis itu 27. Tapi mereka mengatakan yang tidak tercatat lebih banyak. Ini yang masih belum pasti," kata Komarudin ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 2 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim medis yang terdiri dari 3 orang ini menangani sendiri korban pingsan yang dibawa ke posko. Namun polisi mendapat informasi ada korban pingsan yang ditangani dengan ambulans. Polres Metro Jakarta Pusat masih mendalami info itu.
"Ada informasi kalau ada yang ditangani dengan ambulans. Nanti kita cek lagi. Mungkin itu di tim lain. Soalnya ada 2 tim medis," ujarnya.
Kasus pengunjung Berdendang Bergoyang Festival yang melebihi kapasitas itu ditangani polisi setelah banyak korban pingsan. Pihak kepolisian memutuskan untuk menghentikan dan mencabut izin konser musik tersebut.
Penyelenggara Berdendang Bergoyang Festival Tak Mengacuhkan Peringatan Polisi
Polisi menganggap panitia acara tak mengacuhkan peringatan polisi perihal pembatasan pengunjung. Kapolres Metro Jakarta Pusat mengatakan jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas di lokasi acara sudah terjadi sejak hari pertama.
Dia menuturkan, sebelumnya panitia mengajukan izin keramaian sebanyak tiga ribu penonton kepada Polres Metro Jakarta Pusat. Kepada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta serta Satgas Covid-19, panitia mencantumkan jumlah penonton lima ribu orang.
Selanjutnya jumlah penonton yang disampaikan panitia dalam perizinan berbeda-beda...
Setelah dipanggil Polda Metro Jaya, panitia mengungkap jumlah pengunjung maksimal sampai 10 ribu orang sesuai daya tampung area Istora Senayan.
Komarudin mengatakan ditemukan fakta juga hanya ada satu tenda medis dengan lima petugas. Pada saat konser, banyak penonton yang antre pelayanan kesehatan hingga jatuh pingsan.
Menurut Komarudin, polisi telah meminta agar jumlah panggung konser Berdendang Bergoyang dikurangi dari 5 menjadi tiga saja. Polisi juga meminta penambahan jumlah petugas kesehatan dan pembatasan pengunjung sampai maksimal 10 ribu orang.
"Namun ini pun tidak diindahkan, semalam kami menemukan jumlah pengunjung yang masuk tercatat dari pintu satu dan pintu dua itu 21.500 lebih, di luar dari panitia," kata Komarudin.
Polisi memutuskan mencabut izin konser musik Berdendang Bergoyang Festival hari ketiga di Istora Senayan dan Parkir Selatan GBK.
Emvrio Production selaku penyelenggara mengungkapkan BBFest 2022 hari ini harus dibatalkan demi keselamatan dan keamanan setelah dihentikan oleh pihak berwajib karena overkapasitas serta banyak penonton yang pingsan akibat berdesakan.
CEO Emvrio Production mengatakan penyelenggara sudah mengikuti prosedur penyelenggaraan event, dan sudah mengantongi izin keramaian. Namun penyelenggara menyadari banyak kejadian saat event berlangsung, meski mereka sudah berusaha melakukan penyesuaian alur penonton, mengatur ulang jumlah penampilan, menambah keamanan dan tim medis.
"Dengan berat hati, event pada hari ketiga dibatalkan, ini akan menjadi evaluasi untuk diperbaiki kedepannya," ujar Vino dalam siaran pers tentang pembatalan Berdendang Bergoyang Festival yang diterima Tempo pada Minggu, 30 Oktober 2022.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: DKI Sebut Berdendang Bergoyang Festival Langgar Ketentuan Jumlah Penonton