Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Membludaknya pengunjung konser Berdendang Bergoyang Festival hingga banyak penonton yang pingsan turut membuat petugas medis kewalahan. Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan petugas medis menangani lebih dari 30 pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pengakuan dari mereka 30 (Orang). Karena memang sifat tendanya itu darurat yang menyulitkan tidak terdata, ada memang yang terdata. Sempat tercatat 27 orang di tenda itu. Yang tidak tercatat cukup banyak," ujarnya pada wartawan, Selasa, 1 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komarudin menuturkan hanya ada lima orang petugas dalam satu tenda medis. Padahal ada lima panggung konser yang disediakan dengan penonton yang datang sampai lebih dari 21.500 orang.
Polres Jakarta Pusat memeriksa empat orang yang terdiri dari seorang direktur perusahaan penyelenggara acara dan tiga orang tenaga kesehatan. "Dampak overkapasitas banyak pengunjung yang berada pada posisi bahaya. Di sini lah kita cari unsur kelalaiannya berapa yang ditangani oleh tim medis terus banyak poskonya," katanya.
Polres Jakarta Pusat sebelumnya telah memeriksa empat orang dari lima yang dipanggil. Status masalah ini juga masih dalam penyelidikan. "Masih, kami masih akan memeriksa beberapa saksi lagi," tuturnya.
Polisi juga masih mengumpulkan fakta-fakta dan bukti perihal konser tersebut. Komarudin berpesan agar penyelenggara acara mesti belajar dari kasus seperti ini agar tidak terulang lagi.
"Untuk para EO lain agar dalam menyelenggarakan event harus memikirkan pelbagai aspek dan tidak menganggap remeh pelbagai faktor keselamatan," ujarnya.
Panitia tidak mengindahkan peringatan polisi
Panitia acara Berdendang Bergoyang Festival dianggap tidak mengindahkan peringatan polisi perihal pembatasan penonton. Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatakan kelebihan kapasitas di lokasi acara sudah terjadi sejak hari pertama.
Kemudian pihak penyelenggara sudah sempat dipanggil ke Polda Metro Jaya pada Jumat, 28 Oktober 2022. Persoalan jalur evakuasi yang tertutup stan atau panggung juga menjadi bahan evaluasi.
"Siangnya kami sudah panggil manajemen, kita undang mereka ke polda untuk menegaskan agar panitia memberlakukan pembatasan. Dari lima panggung yang ada, kami minta cuma tiga," ujarnya pada wartawan, Ahad, 30 Oktober 2022.
Dia menuturkan, sebelumnya panitia mengajukan izin keramaian sebanyak tiga ribu penonton kepada Polres Jakarta Pusat. Kemudian pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta serta Satgas Covid-19, jumlah penonton yang dicantumkan sebanyak lima ribu.
Setelah dipanggil Polda Metro Jaya, jumlah pengunjung pun maksimal sampai 10 ribu sesuai daya tampung area Istora Senayan. Lalu, kata Komarudin, ditemukan fakta juga hanya ada satu tenda medis dengan lima orang petugas di dalamnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.