Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Ben-Gvir dan Keluarganya Diusir Warga Israel saat Hendak Berlibur di Pantai Tel Aviv

Ben-Gvir yang disebut pembunuh oleh pengunjung pantai dianggap menghalangi pertukaran sandera Israel.

7 September 2024 | 17.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok warga Israel, Jumat, 6 September 2024, mengusir Menteri Keamanan Nasional sayap kanan mereka, Itamar Ben-Gvir, dari sebuah pantai di ibu kota Tel Aviv, menyebutnya "pembunuh", Anadolu Agency melaporkan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Media Israel memposting beberapa rekaman di situs web mereka yang menunjukkan Ben-Gvir dan anggota keluarganya tiba di sebuah pantai, ketika beberapa pengunjung pantai meneriakinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anda adalah seorang pembunuh, Anda adalah seorang teroris, dan karena Anda, para sandera sekarat di Gaza; beraninya Anda berjalan di pantai?" seorang warga Israel terlihat meneriakinya.

Menurut Times of Israel, seorang wanita Israel ditangkap untuk diinterogasi setelah melemparkan segenggam pasir ke arah Ben-Gvir.

Ben-Gvir dan para menteri ekstremis sayap kanan lainnya dituduh oleh publik dan oposisi Israel menghalangi potensi pertukaran sandera dengan Hamas.

Israel memperkirakan bahwa lebih dari 100 sandera masih ditahan oleh kelompok Palestina, Hamas, di Gaza, dan beberapa di antaranya diyakini telah dibunuh.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar dan Mesir telah berusaha untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tawanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 40.900 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 94.200 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan yang parah, membuat sebagian besar wilayah tersebut hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.

ANADOLU | MIDDLE EAST MONITOR

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus