Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

4 Tokoh Pendidikan Anak-anak Indonesia: Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Suryadi alias Pak Raden

Pak Kasur, Bu Kasur, Kak Seto, Drs Suryadi alias Pak Raden merupakan tokoh-tokoh pendidikan anak-anak Indonesia. Berikut profilnya

27 Juli 2024 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 26 Juli diperingati sebagai hari lahirnya Pak Kasur atau tokoh yang dikenal berjasa sebagai pencipta lagu anak. Selain dirinya, ada beberapa nama lain yang juga memiliki peran penting di bidang pendidikan anak-anak Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tepatnya 112 tahun yang lalu, pada 26 Juli 1912 lahirlah Soerdjono atau yang kini dikenang sebagai Pak Kasur dengan berbagai karyanya yang menghiasi dunia anak-anak lewat lagu Dua Mataku, Kebunku, dan Naik Delman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut ini tokoh-tokoh yang dikenal berjasa dalam dunia pendidikan anak-anak.

Pak Kasur. kesekolah.com

1. Pak Kasur

Pak Kasur atau lahir di Serayu, Purbalingga, Jawa Tengah, 26 Juli 1912. Nama “Kasur” dipilihnya, karena diambil dari kata “Kak Soer”, nama panggilan yang ia terima dari teman-temannya di gerakan pramuka, atau pramuka. Seiring berjalannya waktu, nama “Kasur” atau Pak “Kasur” semakin populer di masyarakat.  

Dilansir dari laman dinaskebudayaanjakarta.go.id, setelah tamat dari HIS Purbalinggga, Pak Kasur meneruskan ke MULO di Magelang. Baru setelahnya ia memutuskan untuk berhenti sekolah dan bekerja sebagai guru pendamping di sekolah Ardjoena di Yogykarata. Saat di Jakarta, Pak Kasur juga aktif mengisi program Siaran anak-anak dari RRI Jakarta yang di tahun 1950an yang juga disenangi oleh anak-anak Singapura sehingga ia diminta menyelenggarakan siaran anak-anak di Radio Singapura. 

Pak Kasur berkarya dengan menulis cerita yang difilmkan diantaranya: Amrin Membolos, Siulan Rahasia dan Harmonika. Karya tulisnya antara lain buku percakapan Dama-Dami dalam tiga jilid serta Selamat Sore Bu sebanyak tiga berjilid. Secara keselurahan Pak Kasur telah menciptakan 200 lagu yang dikasetkan pada tahun 1985.

Ia meninggal dunia pada 26 Juni 1992 dalam usia 79 tahun dengan mendapatkan penghargaan khusus kategori Pencipta Lagu Anak Legendaris, Penghargaan Siaran Ramah Anak KPI 2018. 

Sandiah atau dikenal Ibu Kasur. Foto: istimewa

2. Bu Kasur

Semasa hidupnya, Pak Kasur tak sendirian memberikan dedikasi yang luar biasa terhadap dunia pendidikan anak-anak, ia bersama istrinya atau Bu Kasur. Pemilik nama asli Sandiah ini lahir di Jakarta pada 16 Januari 1926 merupakan sosok penghibur dan pendidik anak-anak Indonesia yang menikah dengan Pak Kasur pada 29 Juli 1946.

Dilansir dari Antara, Ibu Kasur terkenal sebagai sosok keibuan yang sabar dan penyayang. Ia paling diingat sebagai pembawa acara anak-anak populer Taman Indria. Didorong oleh dedikasi terhadap pendidikan anak-anak yang berkembang di SMP, Ibu Kasur dan suaminya pun membuka sekolah pendidikan awal bernama TK Mini di rumahnya sendiri pada 1965.

Ia kemudian memperluas program pendidikannya ke seluruh Indonesia sebagai pembawa acara program anak-anak di Radio Republik Indonesia dan sebagai ketua Yayasan Setia Balita, yang mendirikan empat cabang taman kanak-kanak secara nasional pada 1990-an. Bu Kasur juga mengedit majalah anak-anak, memproduksi film anak-anak, dan membuat puluhan lagu anak-anak.

Pada Hari Anak Nasional tahun 1988, Ibu Kasur dianugerahi Penghargaan Presiden atas prestasinya sebagai pendidik yang kreatif dan berdedikasi, sebelum akhirnya meninggal dunia pada 22 Oktober 2002 di Jakarta.

Kak Seto mencoba olahraga panjat tebing di usia 70 tahun. Foto: Instagram/@kaksetosahabatanak.

3. Kak Seto

Tokoh lain yang juga berjasa dalam dunia pendidikan anak-anak di Indonesia adalah Kak Seto. Memiliki nama lengkap Dr Seto Mulyadi, ia lahir di Klaten, 28 Agustus 1951 dan dikenal sebagai aktivis sekaligus psikolog anak-anak. Sebelumnya, Kak Seto menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan psikologi. Namanya populer setelah menciptakan karakter Si Komo, tokoh pengisi acara anak-anak di saluran TVRI era 80-an.

Melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, setelah menempuh pendidikan sarjana, Kak Seto melanjutkan studi magister dan doktoralnya di Bidang Psikologi Program Pasca Sarjana pada 1989-1993. Ia juga sempat menjadi asisten Pak Kasur. Setelahnya, Kak Seto banyak menghabiskan waktu untuk mengisi kegiatan yang berkaitan dengan anak-anak, seperti di Aneka Ria Taman Kanak-Kanak bersama Henny Purwonegoro. 

Kak Seto diketahui mendirikan beberapa yayasan yang bergerak di bidang anak-anak, misalnya Yayasan Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa. Sejak 1998, sekarang, Kak Seto merupakan Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak. Atas dedikasinya di dunia anak-anak,  Kak Seto mendapatkan banyak penghargaan. Salah satunya, penghargaan dari Presiden Soeharto, sebagai Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI, 1987.

4. Pak Raden

Tokoh legendaris yang tak boleh dilupakan karena telah berjasa dalam menghiasi masa kecil pada 1990an ialah kreator animasi dan boneka Si Unyil, yaitu Drs Suryadi atau lebih dikenal sebagai Pak Raden. Meski telah berpulang sejak Jumat, 30 Oktober 2015 dalam usia 82 tahun, nama Pak Raden akan selalu dikenang lewat karya-karyanya. 

Raden Suyadi Subekti Wirjokoesoemo atau yang terkenal dengan nama Pak Raden lahir di Puger, Jember, Jawa Timur pada 28 November 1931 dan menempuh pendidikan di Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Selama berkuliah di ITB, Suyadi sering terlibat dalam pembuatan sejumlah proyek animasi bergambar, animasi anak-anak, dan film pendek.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan animasi di Prancis pada 1961 hingga 1965. Pada 1980-an, Suyadi terlibat dalam proses produksi serial boneka Si Unyil sebagai pembuat tokoh, pengisi suara, dan art director. Episode pertama Si Unyil tayang di TVRI pada 5 April 1981.

Serial Si Unyil ini hadir dengan mempertontonkan kehidupan sehari-hari di sebuah desa fiksi bernama Desa Sukamaju yang menggambarkan keberagaman Indonesia seperti suku, agama, dan budaya melalui cerita tokoh yang terdiri atas berbagai jenis boneka termasuk karakter Pak Raden yang sangat fenomenal hingga mampu membius anak-anak pada masa itu sehingga sangat menanti-nanti tayangan Si Unyil di televisi. 

NI MADE SUKMASARI | ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | NAOMY A. NUGRAHENI | DIMAS KUSWANTORO | VALMAI ALZENA KARLA | AHMAD HANIF IMMANUDIN | TEGUH ARIF ROMADHON

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus