Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Ada Terawan Agus Putranto di Kubu Prabowo, Selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil, sampai Zulhas

Terawan Agus Putranto ikut menghadiri debat capres di kubu Prabowo, selain Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, sampai Zulhas

7 Februari 2024 | 15.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rangkaian debat capres telah berakhir pada Ahad, 4 Februari 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam debat final ini, calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto didampingi sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, dan Zulkifli Hasan.

Tak hanya itu, mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ikut menghadiri debat putaran terakhir tersebut di barisan Prabowo-Gibran. Terawan tampak duduk bersebelahan dengan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Berikut profil Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Bahlil Lahadalia, Zulkifli Hasan, dan Terawan Agus Putranto.

1. Airlangga Hartarto

Airlangga Hartarto merupakan Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia periode 2019-2024. Saat ini, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) calon presiden no urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Airlangga lahir pada 1 Oktober 1962, Surabaya. Airlangga menempuh pendidikan di SMA Kanisius pada 1981. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi Universitas Gadjah Mada dan lulus pada 1987. Airlangga meneruskan pendidikan masternya di Universitas Monash dan mendapatkan gelar MBA pada 1996. Setahun kemudian, ia mendapat gelar Master of Management Technology dari Universitas Melbourne.

Airlangga Hartarto tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2016-2019. Ia juga sempat memimpin berbagai perusahaan ternama, seperti PT Fajar Surya Wisesa Tbk, PT Ciptadana Sekuritas, PT Bisma Narendra, dan Sorini Corporation Tbk.

Ia juga sempat menjadi Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) (2006-2009), Ketua Dewan Insinyur PII (2009-2012), dan Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Gadjah Mada dalam 2 periode hingga 2012. Kemudian menduduki kursi DPR RI dua periode, yakni pada 2004-2009 dan 2009-2014.

2. Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Sekaligus Menteri Perdagangan di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi. Kini, ia ditunjuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN).

Zulkifli Hasan atau kerap dipanggil Zulhas lahir di Lampung Selatan pada 17 Mei 1962. Zulhas menempuh pendidikan SD hingga SMP di Lampung. Lalu melanjutkan pendidikan di SMA 53 Jakarta pada 1979-1982. Ia mendapatkan gelar sarjananya di Universitas Krisnadwipayana dan Magister nya di Sekolah Tinggi PPM.

Sebelum berkarir di dunia politik, Zulhas aktif di organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah. Hal itu membuat dia bergabung dengan Partai Amanat Nasional atau PAN yang didirikan oleh Amien Rais pada awal reformasi.

Pada 2004 Zulhas terpilih menjadi DPR RI pada pemilu 2014. Ia kemudian dipercayai sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR RI dan Sekretaris Jenderal PAN untuk periode 2005-2010. Setelahnya, Zulhas ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai Menteri Kehutanan Periode 2009-2014.

Tak berhenti disitu, Zulhas kembali berlaga pada Pemilu 2014 dan terpilih di MPR RI. Ia kemudian dilantik menjadi Ketua MPR periode 2014-2019. Di tahun yang sama, Kongres PAN memilih Zulhas menjadi Ketua Umum, menggantikan Hatta Rajasa.

Selain sukses di karir politik, Zulhas juga sukses sebagai pengusaha. Ini terbukti dari empat perusahaan yang didirikannya, yakni PT Batik Eka Perkasa, PT Sarana Bina Insani, PT, PT Hudayasafari Travel, dan PT Panamas Mitra Inti Lestari.

3. Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sosok kelahiran Banda, 7 Agustus 1976 ini dilantik sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 28 April 2021.

Bahlil lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Ia memulai karirnya menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Bersama rekan rekannya, Bahlil Lahadalia kemudian mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan. Ia pun ditunjuk sebagai direktur perusahaan tersebut untuk wilayah Papua dan membawahi 70 karyawan.

Sebelum diangkat menjadi menteri, Bahlil pernah menjadi bagian dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI pada 2003. Kemudian menjabat sebagai ketuanya pada periode 2015-2019. Ia juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018). Saat ini, ia memiliki 10 anak usaha di bawah naungan perusahaan induk PT Rifa Capital.

4. Erick Thohir

Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia menamatkan pendidikan bidang Komunikasi dan bergelar Associate of Arts dari Glendale University. Ia juga mendapat gelar Bachelor of Arts bidang Periklanan dari American College pada 1991. Putra dari Teddy Thohir ini melanjutkan pascasarjana dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari National University of California pada 1993.

Sebelum terjun di dunia pemerintahan, Erick pernah menduduki kursi dewan direksi dan dewan komisaris sejumlah perusahaan serta organisasi ternama. Jabatan tersebut antara lain jadi Komisaris Utama (Komut) Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), dan Direktur Utama (Dirut) PT Intermedia Capital Tbk, induk televisi swasta ANTV (2014-2019).

Erick Thohir juga sempat menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019) dan Ketua Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC. Ayah dari empat anak ini tercatat pernah dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Brawijaya (UB) pada 3 Maret 2023.

Selama memimpin BUMN, Ketua PSSI ini tercatat memetakan 7 perusahaan milik negara yang akan dibubarkan lantaran terus merugi atau lama tidak beroperasi. Ketujuh BUMN itu meliputi PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).

5. Terawan Agus Putranto

Terawan Agus Putranto merupakan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) pada 2019 hingga 2020. Dia diangkat menjadi Menkes oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 23 Oktober 2019.

Dikutip dari kesmas.kemkes.go.id, Terawan lahir di Sitisewu, Yogyakarta pada 5 Agustus 1964. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan Spesialis Radiologi di Universitas Airlangga (Unair). Lalu mengambil program doktoral di Fakultas Kedokteran Unhas, Makassar.

Sebelum menjadi menteri, Terawan merupakan dokter TNI Angkatan Darat, sekaligus Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pada 2015-2019. Ia juga tercatat pernah menjadi Ketua Tim Dokter Kepresidenan pada 2009-2019. Terawan dikenal sebagai dokter yang menggunakan metode cuci otak dengan Digital Subtraction Angiography (DSA) dalam pengobatan stroke.

Soal hadir di debat capres di barisan pendukung Prabowo-Gibran, Nusron Wahid Sekretaris Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran tak menyatakan secara rinci kapasitas Terawan dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran. Menurut dia, seorang pendukung tak harus menempati posisi khusus. "Ya pokoknya mendukung lah. Yang mendukung kan enggak harus ditempatkan," kata dia.

KHUMAR MAHENDRA  | GEZITA INOVA RUSYDA | M JULNIS FIRMANSYAH | HENDRIK KHOIRUL MUHID | NIA HEPPY LESTARI

Pilihan Editor: Nusron Wahid Ungkap Alasan Kehadiran Terawan di Kubu Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus