Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md menyinggung novel Ghost Fleet karya PW Singer dan August Cole saat membahas visi Indonesia Emas 2045. Pembahasan perihal novel itu Mahfud sampaikan saat memberi kuliah di Sekolah Hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahfud menuturkan bahwa novel itu bercerita kondisi dunia yang telah dikuasai oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dalam novel itu, sambung Mahfud, Indonesia sudah tidak ada pada 2030.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Orang ribut ketika dulu diungkapkan sebagai bahan kampanye 2019. Apa betul? Masa tahun 2030 mau bubar? Itu semua omong kosong," kata Mahfud di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juni 2024.
Berdasarkan arsip pemberitaan Tempo pada Maret 2018, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pernah menyampaikan sudah ada kajian di negara-negara lain yang menyatakan Indonesia akan bubar pada 2030. Hal itu diungkapkan Prabowo dalam pidato yang potongan videonya diunggah akun Facebook resmi Partai Gerindra.
Saat itu, Prabowo merupakan rival Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Pernyataan Prabowo tersebut menjadi sorotan publik ketika itu.
"Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," ucap Prabowo sambil merujuk novel Ghost Fleet.
Kembali ke Mahfud, dia menyebut bahwa impian ihwal Indonesia Emas akan tercapai pada 2045 telah diprediksi berdasarkan hasil riset berbagai lembaga. Meski demikian, jelas Mahfud, Indonesia Emas hanya dapat tercapai apabila sepanjang perjalanan menuju 2045 pemerintah memerhatikan keadilan dan kemakmuran.
"Kalau keadilan dan kemakmuran tidak ada, jangan-jangan nanti tidak sampai 2045 seperti kata buku Ghost Fleet," ujarnya.
Lebih lanjut, guru besar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) itu turut berharap agar ramalan yang tertuang dalam novel yang dirilis tahun 2015 tersebut tidak benar-benar terjadi. Pesan itu Mahfud sampaikan kepada para calon legislatif PDIP terpilih yang menjadi peserta kuliah.
"Tugas saudara sekarang sebagai wakil rakyat adalah menjaga agar 2030 tidak terjadi apa-apa. Mudah-mudahan itu hanya ada dalam sebuah novel," tuturnya.
SAVERO ARISTIA WIENANTO | AHMAD FAIZ IBNU SANI