Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan melaporkan hasil kajian riset terhadap Candi Borobudur kepada Komisi VII DPR di Gedung Parlemen, Rabu, 13 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito mengungkapkan, riset tersebut berkaitan dengan pengelolaan integrasi masing-masing Kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan dalam mempertahanjan Candi Borobudur. Sebab, merema selama ini bergerak sendiri-sendiri dalam mengelola Borobudur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masing-masing selama ini berusaha keras menjaga kelestarian Borobudur, sesuai bidang tugasnya. Namun, bisa tidak sama sehingga sangat perlu dilakukan koordinasi, sinergi, dan kolaborasi," kata Mego, Selasa 12 Maret 2024.
Mego mengatakan, Candi Borobudur merupakan warisan dunia yang sudah diakui oleh UNESCO. Candi Borobudur merupakan pusat ibadah terbesar umat Buddha dunia. Pun merupakan tempat destinasi pariwisata super prioritas.
"Dengan kondisi itu, Candi Borobudur merupakan sumber inspirasi budaya, sumber perekonomian pemerintah daerah, masyarakat Magelang sekitarnya dan masyarakat Indonesia," kata Mego.
Karena itu, Candi Borobudur perlu dipelihara, dijaga, dikelola, dan dimanfaatkan dengan baik. Untuk mempertahankan Borobudur, perlu ada upaya pengelolaan terintegrasi. Atas permintaan kementerian dan lembaga, BRIN membentuk tim untuk melakukan riset tersebut.
"Dibentuk tim yang berasal dari berbagai multi disiplin untuk melakukan riset ini. Tim memiliki target yang akan dicapai," kata Mego.
BRIN melakukan riset dari berbagai perspektif dengan tujuan adanya pengelolaan manajemen yang terintegrasi antara kementerian dan lembaga. Riset dilakukan dengan meneliti berbagai aspek dengan dasar saintifik data dan informasi.
Nantinya, hasil riset BRIN ini akan diserahkan kepada masing-masing Kementrian dan Lembaga yang berwenang. Hasil riset itu bisa dijadikan dasar pertimbangan penetapan kebijakan dan regulasi yang tepat. "Sehingga terjadi keseimbangan," kata Mego.
Salah satu hal yang diteliti yakni kondisi Candi Borobudur untuk menghadapi berkembangan zaman. Tim akan melihat bagian-bagian Candi Borobudur yang mulai berubah, bagian yang terkikis, dan bagian yang rapuh akibat perubahan lingkungan. Namun, Mego belum berkenan menyampaikan hasil riset itu.