Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bali - Pelaksanaan gala dinner pemimpin dan delegasi KTT G20 pada Selasa malam 15 November 2022 berjalan sukses tanpa kendala. Bahkan sejumlah kepala negara maupun delegasi KTT G20 terkesima dengan penampilan dari tari-tarian hingga menu yang disajikan dalam makam malam tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di balik kesuksesan pelaksanaan gala dinner, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bercerita acara itu sempat diprediksi akan terkendala dengan prakiraan cuaca bahwa malam itu akan turun hujan. Ia pun memerintahkan BMKG untuk mengkondisikan agar acara tetap bisa terlaksana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari itu perkiraan hujan. Kita menggunakan BMKG. TMC yang biasanya 1,2 ton, sekarang 27 ton. Setiap titik dikasih garam. Jadi akhirnya terang. Saat itu sebenarnya gerimis, tapi gala diner aman," kata Jokowi dalam pertemuan dengan media di Bali, Kamis 17 November 2022.
Soal pemilihan kawasan Garuda Wisnu Kencana, Bali sebagai lokasi makam malam, Jokowi menyebut bagian dari inisiatifnya. "Galla dinner di GWK. Saya yang pilih sendiri," ucapnya.
Dalam acara gala dinner itu, Jokowi yang saat itu mengenakan baju adat Bali menjelaskan arti dari patung GWK tersebut. "Dalam mitologi masyarakat Bali, patung ini memilki makna tentang cinta, tanggung jawab, keberanian, dan pengabdian," ujar Jokowi dalam sambutannya.
Menurut Jokowi, nilai-nilai dari Patung GWK merupakan gambaran tugas dan tanggung jawab para pemimpin dunia. Selain itu, dalam sambutannya Jokowi juga mengungkapkan sedikit kekhawatirannya mengenai rasa masakan yang dihidangkan di acara tersebut.
"Selamat menikmati hidangan yang kami siapkan, saya harap tidak terlalu pedas untuk para tamu yang terhormat," kata Jokowi.
Menu Nusantara di gala dinner
Mengutip keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Presiden, manu yang disajikan dalam gala dinner tersebut di antaranya makanan khas itu berasal dari Jawa, Bali, Sulawesi Utara, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Aceh.
Antara lain, rumput laut, salad dengan bumbu rujak Bali, hingga perkedel jagung daging rajungan Manado sebagai menu pembuka.
Sementara menu utama, yakni tenderloin sapi wagyu khas Lampung, rendang Padang, mousseline singkong dan kentang, asparagus dalam saus kunyit Bali, hingga puree terong balado. Adapun untuk menu penutup, para undangan menikmati cokelat mousse Aceh, nasi tuille, beras ketan hitam dengan kelapa parut, dan coulis mangga.