Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi buka suara terkait dirinya disebut terlibat dalam kasus dugaan jaringan judi online yang menjerat belasan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo-nama lama Kementerian Komdigi--ini dituding menjadi bekingan para tersangka mengamankan ribuan situs judi online dari pemblokir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Relawan Pro Jokowi alias Projo ini menyatakan siap apabila diperiksa oleh pihak kepolisian. Orang dekat mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini menegaskan dirinya sudah pasti tidak terlibat dengan kasus yang menjerat bekas anak buahnya.
“Selalu (siap kalau diperiksa), kita warga negara,” kata Budi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 6 November 2024.
Di sisi lain, ia enggan berkomentar banyak ihwal pengusutan judi online di lembaga yang ia pimpin sebelum menjabat sebagai Menteri Koperasi itu. Ia hanya mengatakan mendukung proses penyelidikan sejumlah pegawai kementerian yang diduga terlibat praktik judi online.
“Satu, saya fokus mengurus koperasi dan rakyat. Dua, kita mendukung penegakan hukum. Tiga, kita mendukung pemberantasan judi online di seluruh Indonesia. Jangan kasih kendor, jangan kasih kendor,” kata Budi.
Sementara itu, menurut Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni, polisi bisa memeriksa siapa pun dalam proses penyelidikan kasus judi online di Kementerian Komdigi. Namun demikian, dia enggan berspekulasi apakah mantan Budi Ari akan diperiksa karena pernah memimpin kementerian tersebut.
“Bisa saja orang menduga-duga, tapi kan bisa saja dia tidak tahu. Kalau perlu atau tidaknya diperiksa, itu sudah di ranah aparat penegak hukum,” kata Sahroni di kompleks gedung DPR.
Adapun Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra mengatakan pemanggilan Budi Arie tergantung hasil penyelidikan dan penyidikan yang sedang berjalan.
Wira sendiri enggan berspekulasi lebih jauh mengenai hal itu. Ia mengaku tidak bisa bicara banyak mengenai rencana pemanggilan tersebut. Sebab pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan rampung. “Nanti akan kita sampaikan ketika kita dapat hasil,” kata Wira kepada wartawan, Selasa, 5 November 2024.
DANIEL A. FAJRI | NANDITO PUTRA