Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Pastikan Gunakan Sirekap dalam Pilgub Jakarta, KPU DKI Ungkap Rincian Kebaruannya

Sirekap kini dilengkapi oleh 20 guard aritmatika dan teknologi OMR serta OCR yang dipastikan menjaga validitas perhitungan suara.

14 November 2024 | 19.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta memastikan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) akan digunakan dalam penghitungan suara pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta 2024. Komisioner KPU Jakarta Fahmi Zikrillah mengatakan KPU RI telah melakukan perbaikan dengan mengintegrasikan 20 guard aritmatika untuk menjadikan perhitungan suara lewat Sirekap lebih valid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Misalnya antara foto dengan angka tidak sesuai pembacaannya terkoreksi dalam sistem itu, ada peringatan,” kata Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Provinsi DKI Jakarta, Fahmi Zikrillah kepada awak media di Hotel JS Luwansa, Setiabudi, Jakarta, pada Kamis, 14 November 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan versi yang digunakan saat Pemilu 2024, Fahmi mengatakan dalam pilkada nanti Sirekap akan memiliki kemampuan untuk memberikan peringatan adanya ketidaksesuaian antara foto C hasil dan angka yang diunggah sebelum akhirnya dikirim ke server. 

“Misalnya 10 tambah 10 harusnya 20, tapi kemudian 10 tambah 10 misalnya menjadi 100, itu akan muncul peringatan,” tutur Fahmi.

Ia berujar KPU juga mewanti-wanti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.(KPPS) agar memastikan foto yang terkonversi menjadi angka telah sinkron. 

“Sehingga tidak ada lagi kesalahan-kesalahan yang terpublikasi yang dapat dilihat oleh masyarakat,” kata Fahmi.

Selain itu, kata Fahmi, Sirekap juga dilengkapi teknologi optical mark recognition (OMR) dan optical character recognition (OCR) dalam menerjemahkan gambar menjadi angka. Fahmi menerangkan teknologi tersebut akan memberikan keterangan jika terdapat ketidaksesuaian antara foto dengan angka yang terkonversi. Nantinya angka yang dinilai benar oleh sistem akan diberikan tanda berwarna hijau sedangkan jika terdapat kesalahan akan muncul warna merah.

Fahmi juga mengatakan formulir C hasil salinan akan langsung dibagikan kepada saksi-saksi dan pengawas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan bentuk format dokumen pdf yang disebarkan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada sore hari usai pemungutan dan perhitungan suara. Selanjutnya data-data tersebut akan muncul di situs info.kpu.go.id.

“Kami meyakini dan optimistis Sirekap ini dapat berjalan optimal pada pilkada mendatang,” ujarnya. 

Adapun keputusan KPU Jakarta untuk menggunakan Sirekap dalam penghitungan suara nanti, kata Fahmi, merupakan wujud pelaksanaan prinsip keterbukaan yang terdapat di ketentuan Pasal 2 PKPU 17 Tahun 2024 tentang Prinsip Penyelenggara Pemilu.

“Diharapkan mampu bekerja secara profesional maupun transparan dengan penggunaan Sirekap,” ujar Fahmi. 

Sirekap adalah perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara serta alat bantu dalam pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam Pilkada 2024.

Sirekap terdiri dari tiga jenis, yaitu Sirekap Mobile, Sirekap Web dan Sirekap Info Publik. Sirekap Mobile digunakan oleh KPPS untuk mendokumentasikan hasil penghitungan suara di TPS. Sirekap Web digunakan pada saat rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara baik di tingkat PPK, KPU Kabupaten/Kota maupun di KPU Provinsi.Sedangkan untuk Sirekap Info Publik, ini sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara.

Sebelumnya Sirekap kerap bermasalah sejak awal implementasinya pada Pemilu dan Pilpres 2024. Terdapat sejumlah dugaan kejanggalan terhadap penggunaan teknologi ini. Beberapa di antaranya adalah ketidaksesuaian angka di lembar C hasil dengan tabel-tabel yang dikalkulasikan dalam Sirekap. Selain itu, diketahui aplikasi ini kerap menghitung lebih dari 300 suara, padahal jumlah maksimal daftar pemilih tetap (DPT) di setiap TPS tak lebih dari itu. 

Pilihan Editor: PKS Blak-blakan Berharap Dukungan Anies Baswedan untuk Pilgub Jakarta dan Jabar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus