Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh dan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh memberikan beasiswa pendidikan bagi 83 mahasiswa asal Palestina yang ingin melanjutkan pendidikannya pada jenjang S1, S2, maupun S3.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesepakatan tersebut tertuang secara resmi dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Marwan, Ketua IDI Wilayah Aceh Safrizal Rahman, serta Duta Besar Palestina di Indonesia Zuhair.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami ingin memberikan dukungan melalui pemberian beasiswa bagi mahasiswa Palestina," kata Marwan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.
Pihaknya berharap inisiatif tersebut dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa Palestina untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas serta meningkatkan potensi mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Safrizal menyebutkan dari 83 kuota beasiswa yang akan diberikan, lima kuota untuk pendidikan prodi Kedokteran, tiga kuota untuk Kedokteran Gigi, 15 kuota Kedokteran Spesialis, lima kuota Ilmu Keperawatan, dan tiga kuota pascasarjana Ilmu Keperawatan.
Lalu, dua beasiswa untuk prodi Kedokteran Hewan, dua pasca sarjana Kedokteran Hewan dan Kesehatan Publik, 15 kuota dari Ilmu Kelautan dan Perikanan, tujuh dari Sains dan Ilmu Matematika, 11 kuota dari Ilmu Teknik dan enam dari pasca sarjana Ilmu Teknik, serta tujuh kuota dari berbagai fakultas pascasarjana di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Beasiswa yang diberikan mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya asrama, visa mahasiswa, serta asuransi kesehatan yang akan diberikan selama empat tahun untuk program sarjana dan selama dua tahun untuk program pascasarjana.
"Dengan permulaan yang baik ini, kami juga berharap universitas di sekitar Aceh akan turut berpartisipasi dalam memberikan lebih banyak kuota sehingga bisa menampung lebih banyak mahasiswa Palestina untuk meneruskan pendidikannya," ucap Safrizal yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.
Safrizal menuturkan pihaknya berharap sudah bisa memperoleh nama para calon mahasiswa dari Palestina setidaknya hingga Akhir Februari 2024. Sehingga, kata dia, para mahasiswa bisa dipersiapkan untuk mulai proses belajar pada April 2024.
USK juga menyiapkan kursus bahasa Indonesia sebelum tahun ajaran baru dimulai sehingga memudahkan mahasiswa Palestina untuk beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia.
Dubes Zuhair Al Shun mengucapkan terima kasih atas beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa Palestina. "Beasiswa ini merupakan bentuk dukungan yang sangat berarti bagi kami, dan akan membantu para mahasiswa Palestina untuk mengembangkan diri, meraih cita-cita dan kesuksesan mereka," ujarnya.
Ia mewakili rakyat Palestina berharap berharap agar para mahasiswa Palestina dapat memanfaatkan beasiswa tersebut dengan sebaik-baiknya serta dapat menjadi duta Bangsa Palestina di Indonesia.
Pilihan Editor: 5 Beasiswa Ini akan Buka pada 2024, dari LPDP hingga GKS