Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Jose Ramos-Horta Sambangi PBNU, Gus Yahya: Bahas Kerja Sama Kemanusiaan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan kunjungan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta untuk berdiskusi soal kerja sama kegiatan keagamaan dan kemanusiaan

20 Juli 2022 | 11.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan kunjungan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta ke Gedung PBNU Jakarta untuk berdiskusi soal kerja sama kegiatan keagamaan dan kemanusiaan yang akan dilakukan, serta rencana Religion 20 (R20) pada November 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kita meminta ada representative dari Timor Leste untuk ikut dalam R20 tokoh agama ada di sana dan kami ingin membuka kerja sama dengan masyarakat Timor Leste apa yang bisa dilakukan untuk agenda-agenda kemanusiaan di sana,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Soal R20 serta kerja sama kegiatan agama dan kemanusiaan, kata Gus Yahya, Presiden Jose Ramos-Horta telah menyiapkan lembaga khusus dan mengundang PBNU untuk datang ke negaranya.

“Beliau menyambut baik ada satu lembaga khusus yang sudah beliau siapkan untuk kerja sama dalam kegiatan-kegiatan, agenda-agenda keagamaan dan kemanusiaan di Timor Leste dan secara khusus mengundang kami untuk datang ke Timor Leste,” katanya.

Undangan tersebut agar kedua belah pihak bisa berdiskusi secara mendalam terkait agenda keagamaan dan kemanusiaan yang akan dilakukan. “Menemui beliau di sana untuk diskusi lebih dalam,” ucap Yahya Cholil.

Untuk waktu undangannya, Ketum PBNU itu belum mengetahui. Sebab yang menetukan jadwal adalah Presiden Timor Leste. “Belum, beliau (Presiden Ramos Horta) sendiri yang akan menentukan jadwalnya. Kami Insha Allah memenuhi undangan,” ujarnya.

Untuk kegiatan keagamaan dan kemanusiaan seperti apa yang akan dilakukan, Yahya Cholil belum memberikan detail program dari kegiatan tersebut. Ia hanya menyebutkan ada masalah yang dihadapi masyarakat Timor Leste yang perlu dibantu.

“Kita bisa dialog antar kelompok yang untuk mempererat kohesi sosial di sana, mengembangkan lebih jauh harmoni dalam masyarakat, dan juga untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang lain karena kita tahu bahwa di Timor Leste juga ada masalah-masalah yang dihadapi masyarakat yang saya kira akan sangat terbuka bagi kita untuk ikut berperan membantu,” ujar Ketum PBNU itu.

Sementara itu, soal keterlibatan Presiden Timor Leste dalam agenda R20, Yahya Cholil mengatakan Timor Leste akan mengutus perwakilan dari tokoh agama yang akan diangkat menjadi pejabat senior dalam Gereja Katolik Roma atau Kardinal oleh Paus Fransiskus.

“Kami minta beliau mengirim perwakilan tokoh agama dari Timor Leste dan ada Uskup Timor Leste yang sebentar lagi akan diangkat menjadi Kardinal oleh Paus, Insha Allah beliau yang akan dikirim untuk menghadiri R20 nanti bulan November,” ucap Ketum PBNU Yahya Cholil.

MUTIA YUANTISYA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus