Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus Covid-19 Melonjak di DKI Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertambahan kasus akibat peningkatan mobilitas masyarakat dan imunitas menurun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA — DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak kenaikan angka kasus harian Covid-19 sebesar 517 kasus dari 930 kasus nasional. Masyarakat diminta waspada dan berhati-hati serta menerapkan protokol kesehatan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan lonjakan angka kasus di Ibu Kota akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. “Sumbernya adalah subvarian Omicron, tapi itu tidak membahayakan seperti Delta," ujarnya, Selasa, 14 Juni 2022.
Riza meminta masyarakat berhati-hati dan waspada. Terlebih karena subvarian Omicron sudah terdeteksi sebanyak empat kasus di Jakarta. “Laksanakan protokol kesehatan,” kata dia.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat terdapat peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 dalam empat pekan terakhir. Jumlah kasus positif yang sebelumnya sebanyak 616 kasus, meningkat menjadi 782 kasus. Kemudian bertambah menjadi 1.165 kasus dan terakhir sebanyak 1.940 kasus. Angka persentase positif dari hasil pemeriksaan tes PCR juga meningkat dari 1,3 persen menjadi 4,6 persen pada satu pekan terakhir.
Ada empat kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di DKI Jakarta. Tiga kasus merupakan transmisi lokal dan satu kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
Keempat pasien yang berusia 20-40 tahun itu diketahui sudah menjalani vaksinasi lengkap dengan berbagai merek vaksin. Namun keempat orang tersebut belum mendapatkan vaksin penguat atau booster.
Warga mengikuti Vaksin Booster Covid 19 yang diselenggarakan oleh RSUD Kecamatan Johar Baru di GOR Johar Baru, Jakarta, 14 Juni 2022. TEMPO/Subekti
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI, Dwi Oktavia, mengatakan tren kenaikan angka kasus Covid-19 terjadi pada semua kelompok usia. "Termasuk kelompok anak-anak, baik yang berusia kurang dari 6 tahun (belum divaksinasi) maupun usia 6-18 tahun," kata dia, Selasa, 14 Juni lalu.
Dwi menjelaskan, kenaikan juga tampak pada variabel persentase pasien positif alias positivity rate Covid-19. Persentase pasien positif dalam satu pekan terakhir ini melonjak dari 1,3 persen menjadi 4,6 persen.
"Walaupun terjadi peningkatan jumlah kasus, tidak terjadi peningkatan persentase kematian yang disebabkan oleh Covid-19 selama satu pekan terakhir," kata Dwi.
Dwi menduga ada dua faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 di Jakarta meningkat lagi dalam beberapa hari terakhir ini. Pertama, karena mobilitas warga yang tinggi seperti dalam keadaan normal. "Mulai longgarnya penerapan protokol kesehatan".
Faktor kedua adalah kekebalan tubuh masyarakat yang mulai menurun. Imunitas penerima vaksin Covid-19 yang belum mendapatkan vaksin booster diduga telah turun.
Dwi mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Masyarakat bisa mencegah penularan virus corona dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi dosis ketiga. "Ini adalah ikhtiar bersama. Jangan sampai momen pahit itu terulang," tuturnya.
AFRILIA SURYANIS
#cucitangan #pakaimasker #jagajarak
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo