Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dengan semangat yang tak kenal lelah dalam mengejar mimpinya, Putri Ariani (17), penerima golden buzzer dari para juri di America's Got Talent 2023, saat ini masih menjalani pendidikan. Saat ini, ia tercatat sebagai siswa di SMK Negeri 2 Kasihan atau dikenal dengan Sekolah Menengah Musik Yogyakarta (SMM) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekolah kejuruan yang memiliki fokus di bidang musik ini dipilih Putri untuk mengembangkan minat dan bakat bermusiknya. Dilansir dari laman situs vokasi.kemdikbud, SMK Negeri 2 Kasihan awalnya berdiri di bawah nama Sekolah Musik Indonesia (SMIND) pada 1952.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekolah ini berdiri atas inisiatif masyarakat musik dan budayawan Indonesia, khususnya pemusik Keraton Yogyakarta. Melansir laman resmi SMKN 2 Kasihan, sekolah musik ini pun berdiri berdasarkan SK Menteri Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan Wongso Negoro Nomor 35520/RAB yang menerangkan bahwa terhitung mulai tanggal 1 Januari 1952 di Yogyakarta didirikan Sekolah Musik dengan nama Sekolah Musik Indonesia (SMIND) di bawah Bagian Kesenian, Direktorat Kebudayaan dengan lama pendidikan 5 tahun.
Pimpinan umum Sekolah Musik pertama adalah S. Prawiro Negoro. Mengingat SMIND belum memiliki fasilitas, maka kegiatan pendidikan untuk sementara dilaksanakan di rumah kepala sekolah (Jetis Yogyakarta, sekarang Hotel Mustokoweni), dengan mempergunakan fasilitas pribadi milik Ir. S. Prawiro Negoro.
Pada akhir 1952, SMIND pindah ke Jl. Suryodiningratan 6 Yogyakarta. Pada 1965, lama pendidikan di SMIND dipersingkat menjadi 4 tahun. Kemudian pada 1976, melalui Surat Keputusan Menteri Nomor 0295/U/1976, SMIND berganti nama menjadi Sekolah Menengah Musik (SMM) Negeri Yogyakarta di bawah Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada 1984, SMM pindah ke Kampus Mardawa Mandala, Jl. PG. Madukismo, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Pada 1994, lama pendidikan dipersingkat menjadi 3 tahun bersamaan dengan dilaksanakannya Kurikulum 1994.
Selanjutnya, SMM kembali mengalami pergantian nama pada 1997. Melalui SK. Mendikbud No. 036/0/1997, nama Sekolah Menengah Musik (SMM) diganti dengan nama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kasihan. Sejak 2007, SMKN 2 Kasihan diproyeksikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sebagai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Akhirnya pada 2008, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat PSMK, SMKN 2 Kasihan terpilih sebagai SMK SBI dalam program SMK SBI Invest ADB.Mulai 4 Juli 2018.
Sejak didirikan, Sekolah ini telah melahirkan musisi-musisi hebat di Indonesia. Salah satunya ialah Maestro biola Idris Sardi yang merupakan angkatan pertama.
Keunggulan yang dimiliki oleh SMKN 2 Kasihan adalah setiap siswa dapat memilih satu alat musik utama yang akan ditekuninya selama tiga tahun pendidikan. Nantinya, instrumen itu yang akan menjadi kompetensi keahlian mereka.
Terdapat 17 pilihan alat musik, yaitu piano, gitar vokal, kelompok string (biola, biola alto, selo, kontrabas), kelompok tiup (seruling, obo, klarinet, bassoon/fagot, saksofon, trompet, trombon, tuba), dan perkusi. Putri memilih flute untuk didalami.
Sejalan dengan SMK-nya yang fokus terhadap musik, Putri pun berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di The Juilliard School, Amerika Serikat seperti yang ia sudah sampaikan di hadapan para juri yang terdiri dari Simon Cowell, Heidi Klum, Howie Mandel dan Sofia Vergara pada 7 Juni 2023 lalu saat ia mendapatkan golden buzzer. “Aku berharap dapat masuk ke Juilliard untuk program kuliahku,” kata Putri.
The Julliard School - Lincoln Center for the Performing Arts merupakan sekolah seni pertunjukan di New Your City, Amerika Serikat yang menjadi sekolah impian Putri Ariani. Juilliard telah berdiri sejak 1905 dan menawarkan program sarjana dan pascasarjana dalam bidang tari, drama (akting dan penulisan drama), dan musik (klasik, jazz, pertunjukan sejarah, dan seni vokal).
Proses seleksi masuk ke Juilliard sangat kompetitif. Calon mahasiswa diharuskan mengikuti audisi atau wawancara yang ketat untuk diterima. Standar yang tinggi juga diterapkan untuk memastikan hanya mereka yang memiliki bakat dan dedikasi yang tinggi yang akan diterima.
Sampai sekarang ada lebih dari 800 seniman dari 43 negara bagian dan 44 negara dan wilayah berkuliah di Juilliard. Penampilan lebih dari 700 pertunjukan setiap tahun di lima teater sekolah, aula Alice Tully dan David Geffen di Lincoln Center, Carnegie Hall, dan New York City.
Juilliard telah meluluskan alumni di berbagai bidang seni. Beberapa alumni ternama dari Juilliard, seperti aktor Robin Williams, Kevin Spacey, Viola Davis, dan Adam Driver, pianis Lang Lang dan Van Cliburn, komposer John Williams dan Philip Glass, penari Mikhail Baryshnikov, Wendy Whelan.