Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Komunitas Peluru Tak Terkendali, merupakan relawan Calon Wakil Presiden Mahfud MD, yang diketuai oleh Samuel Alexander Pieter atau Young Lex. Mereka mengunjungi GOR Bulu Tangkis Smesh yang mengasuh atlet dari kalangan difabel, di Desa Sukaraya, Karangbahagia, Kabupaten Bekasi pada Jumat, 26 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan tersebut mereka menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng. Young Lex menyampaikan rasa kagumnya terhadap Sugeng karena memberikan kesempatan bagi anak-anak muda difabel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bersyukur ya bulu tangkis mampu mengubah hidup dan memberikan kesempatan yang istimewa," ujar Young Lex.
Dalam mengasuh anak-anak disabilitas Sugeng menemui banyak tantangan yang harus dihadapi atlet disabilitas. Menurut dia, mereka membutuhkan waktu latihan yang lebih panjang, berbeda dengan yang dihadapi oleh individu tanpa disabilitas. Meskipun demikian kini atlet binaan Sugeng mencapai 12 orang. Atlet termuda adalah Fajar yang kini masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
"Anggota disabilitas saat ini ada 12 orang. Yang paling muda itu Fajar, yang fisiknya itu seperti manusia mini. Dia masih kelas 2 SMA," kata Sugeng.
Meskipun para atlet adalah disabilitas hingga saat ini mereka telah meraih berbagai prestasi. Pada ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) mereka berhasil mendapatkan 3 medali emas dan 4 medali perak.
Selain Young Lex, Komika Fico Fachriza juga hadir dalam kunjungan tersebut. Ia bertanya kepada Sugeng terkait rencana kedepan GOR Bulu Tangkis Smesh. Menanggapi hal tersebut Sugeng mengatakan akan selalu mengembangkan kompetensi para atletnya. Pihaknya juga terbuka untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah selama itu bermanfaat untuk perkembangan atlet difabel.
"Kita sih terbuka, jika pengen dibantu pemerintah, kita sangat sangat mau, yang penting bermanfaat," ujar Sugeng.
Selain itu Sugeng berpendapat bahwa saat ini pihaknya fokus memastikan tersedianya fasilitas yang memadai bagi para atletnya. Sehingga bisa mendukung perkembangan kompetensi atlet disabilitas. Menurutnya hal ini sangat penting karena mereka memerlukan aksesibilitas yang tepat untuk latihan, peralatan khusus, dan dukungan yang memungkinkan untuk mencapai potensi penuh dalam olahraga.
Diakhir kunjungan Young Lex menyampaikan keinginannya untuk bermain bulu tangkis bersama anak-anak atlet muda disabilitas. Namun, keinginan tersebut harus ditunda karena mereka saat ini sedang libur.
YOLANDA AGNE
Pilihan editor: Awal Mula Gerakan Salam 4 Jari Muncul di Media Sosial Lawan Prabowo-Gibran