Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sampit - Berada di belantara perkebunan kelapa sawit pedalaman Kalimantan Tengah, sekolah ini terbilang bersih dan rapi. Jumlah muridnya juga tak banyak hanya 165 siswa yang terbagi dalam 6 ruang kelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekolah berakreditasi A itu berada di Desa Sandul, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Seruyan atau sekitar 3 jam perjalanan darat dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun untuk urusan prestasi, sekolah bernama SD Eka Tjipta Tanjung Paring ini telah melahirkan sejumlah siswa berprestasi, tak hanya tingkat provinsi tapi hingga nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya Akila Widiani Putri yang meraih prestasi dalam lomba Olimpiade IPA tingkat Kabupaten Seruyan. Ia menyabet peringkat 5 Provinsi Kalteng dan masuk urutan 16 besar nasional pada 2018.
Ada juga Widia Eka Salsabila (11) dan Niayah Ailia (11) juara Olimpiade matematika tingkat Kabupaten Seruyan.
Isnawati (35) salah seorang guru disekolah tersebut mengatakan selain mengikuti aturan Dinas Pendidikan, sistem pendidikan di sekolahnya menggunakan modul yang diberikan oleh tim dari Yayasan Eka Tjipta Foundation (ETF). Dalam modul yang diberikan kepada para guru ada sasaran dan target yang harus dicapai yang nantinya akan dilakukan audit oleh ETF pada setiap akhir tahun.
“Kami para guru yang bisa mencapai target akan mendapatkan reward dari yayasan,”ujar lulusan Sekolah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Palangka Raya, Rabu, 12 Juli 2023.
Kepala SD Eka Tjipta Tanjung Paring Murosid mengatakan untuk saat ini kendala yang dihadapi sekolah saat melakukan persiapan seperti mengikuti Olimpiade IPA atau Matematika adalah belum adanya sarana alat yang dibutuhkan seperti alat peraga pendidikan. “Selain itu pembimbing dari kita semuanya lulusan S1 sedangkan di Jawa mereka sudah menggunakan dosen untuk membimbing murid yang akan bertanding,” kata pria asal Magelang, Jawa Tengah.
Regional Coordinator PT Sinar Mas Sri Mahyudin mengatakan sekolah yang berada di kebun kelapa sawit ini diberikan kepada anak-anak para pegawai perusahaan dengan gratis. Sekolah itu memang dimiliki oleh yayasan yang dikelola oleh PT Sinar Mas, perusahaan milik Eka Tjipta.
“Jadi perusahaan memfasilitasi kebutuhan anak karyawan. Ini dilakukan agara agar karyawan bekerja dengan tenang dan anaknya sekolah dengan baik,” kata Mahyudin.