Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GUBERNUR Jakarta Anies Baswedan dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Partai NasDem pada Senin, 3 Oktober lalu. Menerima pinangan partai politik yang dipimpin Surya Paloh itu, Anies menyatakan bakal meneruskan sekaligus memperbaiki kekurangan program pembangunan. “Kami siap menjawab tantangan itu,” ujarnya di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.
Anies kemudian bersafari ke kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat pada Jumat, 7 Oktober lalu. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan berupaya membangun komunikasi dengan sejumlah partai. Ia berharap koalisi tiga partai, yaitu NasDem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, bisa membentuk aliran baru untuk membangun Indonesia.
Pada Sabtu, 8 Oktober lalu, Anies memberikan jawaban dalam wawancara tertulis yang diajukan oleh wartawan Tempo, Raymundus Rikang. Berikut ini petikannya.
Bagaimana Anda membangun komunikasi dengan calon partai pengusung, khususnya Partai Keadilan Sejahtera?
Komunikasi dengan partai politik jalan terus. Kami harus menghormati proses yang dijalankan setiap partai politik. Setiap partai memiliki mekanisme internal dan kultur yang khas. Semua pihak memikirkan persiapan pemilihan umum dan pemilihan presiden dengan amat serius.
Deklarasi Anda sebagai calon presiden menghidupkan lagi narasi kedekatan dengan kelompok intoleran. Tanggapan Anda?
Pertanyaan semacam itu beberapa kali diungkapkan, tapi selalu menanyakan perspektif dan asumsi terhadap saya saat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Mereka tak pernah mempertanyakan kebijakan saya terhadap kelompok minoritas selama menjadi gubernur. Tak ada kebijakan yang diskriminatif selama saya menjabat.
Baca: Sebesar Apa Dukungan Kelompok Islam 212 untuk Anies Basedan?
Contohnya?
Saya menjaga silaturahmi dengan semua kelompok. Paling kanan, kiri, tengah, bawah, ataupun atas. Saya berusaha menjangkau semua kelompok di Jakarta sejak awal masa kampanye sampai berakhirnya jabatan. Saya akan terus melanjutkan ke depan.
Apa konkretnya?
Silakan tanya kepada kelompok minoritas di Jakarta tentang dukungan pemerintah DKI Jakarta terhadap mereka. Jika tidak ditemukan bukti-bukti diskriminasi apa pun, tudingan yang terus ditanyakan berulang-ulang oleh media itu seharusnya batal demi akal sehat dan obyektivitas.
Baca: Manuver Surya Paloh dan Jusuf Kalla Menjadikan Anies Baswedan Calon Presiden
Bagaimana upaya Anda mengikis persepsi itu?
Kedekatan dengan kelompok mana pun tidak membuat kebijakan di DKI Jakarta menjadi bias aspirasi terhadap kelompok tertentu. Kebijakan dan langkah saya selalu berpedoman pada konstitusi, keadilan, kepentingan umum, dan obyektivitas. Lawan dalam pilkada berusaha memberi label sesuai dengan strategi mereka. Kini saya sudah bertugas selama lima tahun. Silakan uji kebijakan saya.
Koalisi mengusung tema perubahan. Apakah Anda akan mengubah semua program pembangunan pemerintah sebelumnya jika kelak terpilih?
Silakan lihat Jakarta sebagai referensi. Presiden Joko Widodo pernah menjabat selama dua tahun dan silakan lakukan asesmen atas program gubernur sesudahnya. Mana yang paling mencerminkan kontinuitas terhadap program Pak Jokowi? Prinsip saya adalah continuity and change.
Baca: Peran Mantan Pendukung Jokowi yang Kini Menyokong Anies Baswedan
Program apa yang Anda lanjutkan?
Kontrak politik yang diteken Pak Jokowi pada 2012 saya tanda tangani juga pada pilkada 2017. Saya menuntaskan kontrak itu dalam lima tahun. Termasuk prinsip Pak Jokowi yang ingin agar pemerintah membangun dengan menghargai warga lokal. Pembangunan Jakarta International Stadium merelokasi warga Kampung Bayam tak jauh dari permukiman asal. Mereka dibangunkan rumah susun di samping JIS.
Ihwal Formula E, KPK ditengarai memaksakan kasus tersebut. Apa tanggapan Anda?
Saya percaya KPK akan tetap dan terus bekerja secara profesional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo