Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Terlahir menjadi anak sulung perempuan kerap harus melakukan tugas baik dan mengemban tanggung jawab untuk kebahagiaan semua orang. Hal ini dikenal sebagai sindrom anak sulung yang miliki ciri perfeksionis, terlalu banyak tanggung jawab, berperan sebagai pemimpin, dan mendahulukan kebutuhan orang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak sulung, terutama perempuan, kadang mengalami tekanan lebih besar untuk memberi contoh, mengajari adiknya, dan mengambil peran pemimpin di keluarga," ujar psikolog konseling Dr Rina Bajaj diambil dari laporan Tempo yang dikutip dari The Sun.
Definisi
Menurut laman health, makna sindrom putri sulung merujuk pada urutan kelahiran anak perempuan tertua, akan tetapi belum ada penelitian yang dapat menegaskan istilah ini berdasar urutan kelahiran. Umumnya anak perempuan sulung banyak diharapkan dapat melakukan lebih banyak pekerjaan fisik dan emosional dalam keluarga mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari family education, sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak perempuan tertua untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya. Dan menjadi teladan untuk seluruh anggota keluarga, bahkan pengurus rumah tangga.
Istilah ini bukanlah suatu diagnosis kesehatan mental, akan tetapi cara menggambaran tekanan dan tanggung jawab yang diberikan pada perempuan sulung.
Kati Morton, terapis pernikahan dan creator serta penulis, bilang anak perempuan sulung sering kali merasa miliki tanggung jawab seperti orang tua ketiga. Dan bertanggung jawab atas pengasuhan emosional seluruh keluarganya. Hal ini pula yang menyebabkan para perempuan sulung miliki ciri kepribadian cemas, suka menyenangkan orang lain, dan sulit menetapkan batasan.
Penyebab
Sindrom putri sulung sering kali terjadi pada situasi keluarga yang mengalami stress semacam perceraian, kesulitan uang, atau kematian anggota keluarga. Di masa sulit seperti ini, orang tua kerap tidak memenuhi perannya sebagai orang tua. Membuat anak sulung perempuan hadir menggantikan kekosongan dalam keluarga.
Nyatanya latar belakang budaya turut memengaruhi sindrom anak sulung. Di rumah tangga Asia-Amerika, ada ekspekasi supaya anak perempuan ertua memikul lebih banyak tanggung jawab dibanding adik-adiknya. Peran anak perempuan ini sebagai pengasuh lebih diutamakan daripada pergi dengan teman, mengerjakan tugas sekolah atau ekstrakurikuler.
Sindrom anak sulung perempuan miliki gejala miliki rasa tanggung jawab yang kuat, perfeksionisme, menunjukkan keterampilan kepemimpinan, dan miliki kedewasaan daripada usianya. Selain itu juga miliki naluri mengasuh yang kuat, kerap stress dan tertekan, serta sensivitas dengan kritik. Sindrom putri sulung juga merasa cemburu dan bersaing antar saudara, dan berkeinginan untuk mandiri.
HEALTH | FAMILY EDUCATION
Pilihan editor: Adik Selalu Lebih Jangkung dari Kakaknya, Ini Cara Menambah Tinggi Badan