Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan, batuk rentan menyerang. Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, mengatakan kombinasi herbal seperti daun ivy dan daun thyme bisa mengurangi batuk pada anak karena sifatnya antiperadangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kombinasi daun ivy (daun kelor) dan thyme untuk mengatasi batuk berdahak karena sifat antiinflamasi dan antiperadangan kuat, maka bisa membantu meredakan peradangan pada bronkus yang sering terjadi pada anak-anak,” jelasnya dalam acara HUT PDPOTJI, Minggu, 10 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan penggunaan daun ivy dan thyme dapat mengurangi peradangan pada batuk anak yang berupa alergi atau yang menyebabkan asma karena hiper-inflamasi. Secara uji klinis, kombinasi ini terbukti aman dan efektif untuk terapi simptomatik terhadap batuk kering maupun berdahak.
Ekstrak daun ivy, atau bernama latin hedera felix, memiliki peran mukolitik alami yang berfungsi mengencerkan dahak. Sementara ekstrak daun thyme banyak dipakai secara tradisional dan modern untuk menekan peradangan dan membantu mengeluarkan dahak yang produksinya berlebihan.
Kandungan minyak atsiri dari thyme juga bersifat antivirus untuk menghambat virus berkembang biak. Herbal lain yang secara global telah disurvei untuk mengurangi batuk adalah jahe, kamomil, ekinasea, daun mint, serta madu.
“Kalau untuk batuk pakai daun mint, kalau selesma ekinasea banyak digunakan, meskipun bukan dari Indonesia, banyak digunakan di Eropa, Mediterania. Jadi, sekarang banyak produk herbal yang mengandung bahan tersebut. Herbal lain yang banyak dipakai pada kondisi batuk pilek misalnya thyme, jahe, bawang putih, bawang merah,” paparnya.
Perhatikan kombinasinya
Penggunaan dua bahan herbal ini juga perlu dikombinasikan dengan herbal lain yang bersifat menguatkan imun dan mengurangi penggunaan antibiotik, salah satunya ekinasea purpurea. Ekinasea purpurea berkhasiat mencegah infeksi sekunder akibat bakteri yang sering menyertai infeksi virus yang bersifat ringan. Ketika herbal dengan ekinasea diberikan lebih dini maka bisa mencegah berkembangnya bakteri pada anak.
“Kombinasi herbal, ditambah herbal yang bersifat imunomodulator, membuat anak bisa lebih cepat sembuh, baik itu misalnya karena infeksi virus atau penyebab non-infeksi seperti alergi dan kita mencegah terjadinya infeksi sekunder bakteri sehingga terhindar dari penggunaan antibiotik,” jelasnya.
Inggrid mengatakan secara global beberapa tahun terakhir para orang tua semakin tinggi tingkat pengetahuan menggunakan herbal untuk kesehatan anak-anak, bahkan untuk membantu pengobatan. Ketika memutuskan memberikan herbal, yang paling penting adalah memastikan herbal itu aman untuk anak. Jika menyiapkan sendiri, orang tua harus memahami betul bagaimana mengolah takaran yang aman dan efektif, juga kombinasi apa yang baik.
“Kalau pengetahuannya belum cukup maka gunakan produk yang sudah ada di pasaran yang memiliki izin edar BPOM. Setidaknya itu keamanannya sudah terjamin dan biasanya kita bisa merasakan khasiatnya. Jangan lupa berkonsultasi ke dokter, terutama yang paham herbal agar pemakaian herbal aman dan juga efektif,” saran Inggrid.
Pilihan Editor: Alami Batuk Membandel, Coba Atasi dengan Bahan Alami Ini