Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Beredar Poster Aksi Geruduk Istana 1 Februari, Ketua BEM UI Nonaktif Melki Bantah Inisiasi Aksi

Mantan Ketua BEM UI bantah inisiasi aksi turunkan Jokowi.

30 Januari 2024 | 15.32 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua BEM UI Melki Sedek Huang membantah dirinya menggelar rencana aksi demonstrasi bertajuk Geruduk Istana yang bertujuan untuk menurunkan Presiden Joko Widodo pada 1 Februari 2024. Ketua BEM UI Melki mengaku kalau namanya dicatut di dalam gerakan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya sampaikan bahwa saya tak terlibat sama sekali dalam demonstrasi 1 Februari tersebut," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa, 30 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, sebuah flyer beredar di media sosial berisikan seruan untuk mengikuti demonstrasi pada 1 Februari 2024 mendatang. Narasi aksi tersebut mendesak MPR melakukan Sidang Istimewa menurunkan Jokowi. Selain nama Melki dan BEM UI, di dalam flyer tersebut juga dicantumkan BEM Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Badung (ITB). Ada juga berbagai organisasi seperti HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, Kammi, IMM. 

Melky menegaskan kalau dirinya sudah non-aktif sebagai Ketua BEM UI sejak Desember 2023. Ia mengatakan kejadian pencatutan nama dan organisasinya bukan terjadi sekali ini saja. Saat masih menjabat sebagai Ketua BEM UI, kejadian serupa pernah terjadi beberapa kali.

"Saya sering menemukan flyer demonstrasi yang membawa-bawa nama dan nomor telepon pribadi saya. Seringkali saya temukan bahwa flyer-flyer yang mencatut nama dan nomor saya tersebut hoax, tidak ada demonstrasi riilnya," kata dia. 

Ia mengatakan kejadian pencatutan namanya ini dilatarbelakangi berbagai motif dan kebutuhan. Pertama, kata Melky, karena ada pihak yang memang melakukan aksi, namun mencatut nama dirinya dan organisasi kampus untuk meramaikan aksi. "Padahal keramaian bukan parameter keberhasilan aksi," kata dia.

Kedua, kata Melki, ada oknum yang tidak melakukan aksi, namun mereka menulis pemberitahuan ke polisi. Mereka membuat flyer palsu untuk mendapatkan keuntungan pribadi. "Diberikan uang oleh aparat agar tidak aksi. Padahal memang tidak ada aksi," kata dia. 

Melki mengatakan kalau dirinya saat ini tengah fokus dalam mimbar bebas Forum Anomali. Gerakan tersebut, kata Melky, akan berlangsung pada 2 Februari di Mahkamah Konstitusi (MK). Melki mengatakan mimbar bebas Forum Anomali akan diikuti Sumarsih, Aksi Kamisan, Haris Azhar, Bivitri Susanti, Usman Hamid, Titi Anggraini dan banyak tokoh lainnya. 

"Kami mengundang semua orang untuk turut serta dan mempersilakan semua rekan-rekan media untuk hadir meliput," kata dia. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus