Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi santer diisukan akan bergabung dengan Partai Golongan Karya alias Golkar. Gosip politik ini mencuat pada Desember 2023 lalu dan mencuat lagi akhir-akhir ini. Sejumlah kader dan petinggi Partai Golkar pun ramai-ramai memberikan tanggapannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam Majalah Tempo edisi 26 Februari – 3 Maret 2024, Jokowi disebut-sebut berencana memimpin partai-partai Koalisi Indonesia Maju-antara lain Gerindra, Golkar, dan Demokrat-pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tujuannya, mengawal pemerintahan Prabowo dan putra sulungnya itu-Gibran, sampai 2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika dikonfirmasi langsung, Jokowi tidak menyangkal maupun membenarkan isu dirinya yang akan merapat ke partai berlambang pohon beringin tersebut. Kepala Negara hanya mengatakan bahwa dirinya setiap hari masuk Istana. “Saya setiap hari masuk Istana,” kata Jokowi ditemui di Mabes TNI, kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, pada Rabu, 28 Februari 2024.
Berikut tanggapan kader dan petinggi Golkar soal santernya isu Jokowi gabung ke partai mereka:
1. Airlangga Hartarto
Kabar tentang Presiden Jokowi bakal merapat ke Golkar kembali mencuat bersamaan dengan berlangsungnya rapat pleno hasil evaluasi Pemilu 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Ahad, 10 Maret 2024. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditanyai soal isu tersebut mengatakan partainya dan Jokowi memang sudah rapat.
“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat. Karena sudah rapat, sudah beriringan, lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi, sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ucap Airlangga saat konferensi pers usai rapat pleno.
Sebelumnya, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian inj juga mengatakan kabar Jokowi bergabung ke Golkar adalah hal yang baik. Bagi Airlangga, meski dekat dengan Golkar, Jokowi adalah tokoh nasional milik semua partai.
2. Ahmad Doli Kurnia
Ihwal kedekatan Jokowi dengan Golkar juga diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. Menanggapi desus Jokowi gabung ke Golkar, Doli, sapaannya, mengatakan hubungan baik Golkar Jokowi itu terjalin karena partainya konsisten sebagai pengusung dan pendukung presiden ketujuh RI tersebut.
“Bahkan kami juga sering dicanda-candain bahwa Partai Golkar ini lebih Pak Jokowi daripada partai politik yang lain,” katanya saat ditemui usai konferensi pers itu.
Doli menuturkan Golkar sangat senang jika Jokowi memang ingin bergabung. Namun dia mengaku belum mendapatkan konfirmasi mengenai status Jokowi dengan PDIP. “Nah, jadi kami kembalikan, berpulang kepada siapa saja, termasuk Pak Presiden. Kalau mau bergabung ke Partai Golkar, alhamdulillah,” tuturnya.
3. Bambang Soesatyo (Bamsoet)
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga mengklaim partainya siap menerima Presiden Jokow bila ingin bergabung. Namun, kata dia, keputusan tersebut tetap berada di tangan orang nomor satu di Indonesia itu. Hal itu disampaikan Bamsoet di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Maret 2024. “Kalau Golkar sih terbuka,” katanya.
4. Jusuf Kalla
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla yang merupakan politikus senior Golkar juga menanggapi isu Jokowi akan gabung ke partai beringin. JK, sebutan akrabnya, menilai semua orang bisa saja bergabung ke Golkar. Meski demikian, kata pendamping Jokowi periode 2014-2019 ini, ada sejumlah persyaratan untuk bergabung.
“Ya semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat, bergabung saja boleh, apa yang tidak boleh,” kata JK usai acara Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Maret 2024.
Namun menurut JK, jika gabung Golkar, Jokowi tak serta merta bisa menduduki posisi pengurus apalagi jadi ketua umum. Sebab syaratnya harus menjadi kader paling tidak selama lima tahun. “Tapi kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya pengurus,” latanya.
Selanjutnya: Menurut Ngabalin, Jokowi tidak ke Golkar
5. Dito Ariotedjo
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang juga kader Partai Golkar Dito Ariotedjo mengungkapkan Presiden Jokowi sempat menyinggung isu dirinya masuk Golkar saat makan siang di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 8 Maret 2024. Keduanya menghadiri seremoni groundbreaking pembangunan Paralympic Training Center di Desa Delingan, Kecamatan Karanganyar.
“Tadi saya makan siang dengan Pak Jokowi juga sempat bergurau masalah itu. Saya prinsipnya juga sangat senang kalau memang Pak Jokowi ingin bergabung ke Partai Golkar,” kata Dito.
Tapi, menurut Dito, Jokowi adalah bapak bangsa, dia juga ingin merangkul semua partai yang sudah bersama dia membangun Indonesia makin maju. Saat Dito ditanya jika memang bergabung Partai Golkar, apakah Jokowi akan ditunjuk sebagai salah satu pimpinan di jajaran DPP Partai Golkar, Dito tidak menjawab secara gamblang.
“Tadi malah Pak Jokowi bertanya kepada saya, itu siapa ya yang mengisukan? ‘Kok bisa seperti itu ya?’,” ucap Menteri Dito, menirukan Jokowi.
6. Bahlil Lahadalia
Sementara itu, politikus partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku tak mengetahui mengenai isu Presiden Jokowi yang akan bergabung ke partainya. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal inj justru mengatakan, Jokowi tidak berencana untuk berpindah partai dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke Partai Golkar.
“Nggak saya dengar itu. Presiden jadi presiden Republik Indonesia-lah. Nggak ada itu (Jokowi gabung ke Partai Golkar),” kata Bahlil, pada Senin, 26 Februari 2024, dikutip dari Antara.
7. Ali Mochtar Ngabalin
Menanggapi isu Jokowi bakal gabung Golkar, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabali, yang juga kader Golkar memastikan Jokowi akan kembali ke Solo setelah jabatannya berakhir. “Jokowi juga saya kira tidak ke Golkar kok, Bapak akan kembali ke Solo,” kata dia, Ahad, 10 Maret 2024.
Penegasan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa, kata Ngabalin, sudah beberapa kali diungkap Jokowi. Dia yakin dengan ucapan presiden. Menurutnya, Jokowi adalah orang yang konsisten dengan pernyataannya. Pihaknya meyakini itu setelah delapan tahun di Istana dan mengenal Jokowi.
“Sepanjang lebih kurang 8 tahun saya di Istana, saya tahu dan paham benar sikap dan kepribadian Jokowi, konsisten dengan apa yang beliau katakan,” kata Ngabalin.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | SEPTIA RYANTHIE | ANDIKA DWI | RADEN PUTRI | DANIEL A. FAJRI | ANTARA | MAJALAH TEMPO