Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah saat ini membuka pendaftaran seleksi CPNS sampai 6 September 2024. Calon pelamar yang ingin mendaftar harus mengirimkan sejumlah dokumen yang dibubuhkan e-Meterai. Hal itu untuk memastikan bahwa dokumen tersebut sah dan sesuai dengan persyaratan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua hari sebelum masa pendaftaran habis, para pelamar mengeluh kesulitan untuk membeli e-Meterai atau meterai elektronik di situs web Perum Peruri. Keluhan itu karena materai yang dikeluarkan Peruri menjadi syarat wajib bagi pelamar untuk disematkan pada sejumlah dokumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"hahaha, aku dan kawan-kawan sejawat sedang menunggu materai elektronik. Tapi engga muncul-muncul. Malah server penyedianya down," ujar Akun X @Addiwick, dilihat pada Rabu 4 September 2024.
Tak hanya server down, sejumlah netizen juga mengeluhkan e-Materai yang sudah dibeli. E-Materai bisa dibeli tapi tak bisa diakses.
"Ini banyak yang udah beli tapi enggak muncul loh materainya. Jadi ini yang harus dibenerin yah e materai," tulis Akun X @efthycia dilihat, Rabu 4 September 2024.
Netizen lain khawatir, situs e-Materai yang bermasalah ini akan dimanfaatkan para calon untuk menimbun. Netizen pun menilai pemerintah tidak siap secara digital karena situs yang disiapkan belum sepenuhnya mampu menampung tingginya jumlah pembeli.
"Lihatlah karna kebijakan kalian @BKNgoid @peruri_id Berapa banyak orang yg mungkin bakal gagal administrasi karna e-materai bodoh ini. Ini juga bisa jd lahan buat para calo nimbun e materai. Sok-sok an wajib pake e materai tp sistem belum siap, niat mau rekrutmen apa jualan sih?," kata akun X, @Tegar09, dikutip Rabu 4 September 2024.
Tempo mencoba mengakses situs resmi milik Peruri, yakni meterai-elektronik.com, pada pukul 11.00 WIB. Namun, situs itu belum bisa diakses. "Maaf, Anda telah diblokir. Anda tidak dapat mengakses meterai-elektronik.com".
Sementara itu, Peruri telah memberitahu kendala akses ke situsnya. Peruri menyebut, telah terjadi peningkatan jumlah traffic sehingga diterapkan sistem antrean.
"Kami mohon maaf atas kendala yang Anda alami. Saat ini website kami sedang mengalami peningkatan traffic, sehingga kami menerapkan sistem antrean agar tetap menjaga performa layanan dan dapat melayani seluruh user," kata Peruri dalam akun Instagram resminya, peruri.indonesia.
Pilihan editor: