Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Irma Suryani Chaniago menilai, penggantian fasilitas rumah dinas jabatan bagi anggota dewan menjadi tunjangan perumahan lebih efektif. Dia menyatakan setuju dengan kebijakan baru tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Setuju, karena selama ini anggota dewan banyak yang tidak menempati rumah dinas tersebut," katanya kepada Tempo pada Senin, 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut, anggaran perawatan rumah dinas anggota DPR sangat besar, namun selama ini jadi mubazir. "Karena banyak anggota yang tinggal di apartemen, karena lebih praktis tentunya."
Alih-alih menjadi mubazir, maka menurut Irma lebih baik rumah dinas dikembalikan kepada Kementerian Sekretariat Negara atau Setneg. Dengan demikian, kata Irma, aset tersebut bisa lebih diberdayakan.
"Selalu diributkan seperti pengadaan TV, gorden dan lain-lain, kan lebih baik rumah dinas tersebut dikembalikan pada Setneg dan bisa diberdayakan untuk yang lain," tuturnya.
Selama ini, kata dia, sudah banyak biaya yang dikeluarkan seperti biaya pemeliharaan hingga pengamanan. Namun, jadi mubazir karena banyak anggota DPR yang tidak menempati rumah dinas tersebut.
"Dari luar rumah dinas kelihatan bagus, tapi di dalam banyak yang sudah tambal sulam."
Politikus Partai NasDem itu menuturkan, anggaran untuk rumah dinas anggota memang sudah ada selama ini di anggaran DPR. Dalam hal ini, kata dia, anggaran tunjangan perumahan DPR diambil dari biaya perawatan dan anggaran-anggaran rumah dinas yang ada.
"Tunjangan perumahan ini bukan anggaran baru, hanya alih fungsi saja dari anggaran yang memang sudah ada," kata dia.