Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Puspom Segera Tetapkan Tersangka dalam Kasus Penyerangan Warga di Deli Serdang oleh TNI

Saat ini, Pomdam I/Bukit Barisan masih terus-menerus memeriksa 45 anggota prajurit TNI yang terlibat penyerangan di Deli Serdang itu.

14 November 2024 | 13.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pusat Polisi Militer atau Danpuspom TNI, Mayor Jenderal Yusri Nuryanto mengatakan bahwa pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus puluhan prajurit TNI menyerang sejumlah warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Meski begitu, aksi penyerangan yang menyebabkan seorang warga meninggal ini telah naik penyidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sedang proses pemeriksaan, penyidikan. Untuk penetapan tersangka masih belum," kata Yusri ditemui di Kantor Pusat Bea dan Cukai, Jakarta pada Kamis, 14 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yusri memastikan dalam waktu secepatnya akan ada tersangka yang ditetapkan di insiden penyerangan ini. Saat ini, Pomdam I/Bukit Barisan masih terus-menerus memeriksa 45 anggota prajurit TNI yang terlibat penyerangan itu. 

Dia mengatakan, pihaknya juga telah mencari tahu peran masing-masing 45 prajurit TNI yang terlibat. "Sudah kami pilah-pilah dalam artian yang terlibat langsung dalam penganiayaan, sebagai provokator, atau yang hanya ikut-ikutan," kata Yusri.

Sebelumnya, puluhan prajurit TNI melakukan penyerangan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang pada Jumat, 8 November lalu. Delapan warga mengalami luka-luka dan satu orang dinyatakan tewas akibat penyerangan tersebut.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan peristiwa bermula dari tindakan menegur prajurit kepada anak-anak muda atau geng motor yang berkendara dengan membahayakan pengguna jalan lain. Akan tetapi, ia mengklaim, sejumlah warga tidak terima dengan teguran dari prajurit TNI hingga terjadi adu mulut dan perkelahian massal.

Untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi kembali, Agus mengatakan TNI melalui Pangdam I/Bukit Barisan telah melalukan mediasi secara langsung dengan perwakilan keluarga korban dan masyarakat. Dia mengatakan, mediasi tersebut untuk memberikan kepastian supaya tidak ada aksi lanjutan terhadap insiden yang terjadi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus