Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Uskup Agung Pastikan Paus Fransiskus Tidak Datangi Aksi Kamisan

Media sosial diramaikan dengan permintaan agar Paus Fransiskus ikut menghadiri Aksi Kamisan yang akan digelar besok di depan Istana Negara Jakarta.

4 September 2024 | 15.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo memastikan Paus Fransiskus tidak akan menghadiri Aksi Kamisan yang digelar di depan Istana besok sore. Pernyataan itu dia sampaikan menjelang kunjungan Paus ke Gereja Katedral Jakarta pada Rabu sore. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pasti tidak," kata Suharyo saat ditemui wartawan di Gedung Karya Pastoral, Kompleks Gereja Katedral Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun warganet di Instagram membagikan poster melalui story berisi permintaan kepada Paus Fransiskus agar menyempatkan diri untuk bertemu dengan Maria Katarina Sumarsih dalam kunjungannya di Indonesia. 

Berdasarkan pantauan Tempo, poster tersebut sudah dibagikan lebih dari 4.500 kali melalui cerita Instagram hingga Rabu pukul 13.50. Dorongan agar Paus bertemu Sumarsih juga juga muncul di X. 

Dalam unggahan story yang beredar, publik menilai Sumarsih menunjukkan komitmen yang mencerminkan prinsip-prinsip inti Katolik tentang martabat, keadilan, dan hidup yang suci. Sumarsih dianggap telah berhasil mendedikasikan hidupnya dalam memperjuangkan hak asasi manusia.

Warganet turut mengungkit kematian Bernardinus Realino Norma Irmawan alias Wawan, anak Sumarsih sekaligus mahasiswa Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, yang ditembak aparat dalam Tragedi Semanggi I.

"Saya mohon Anda (Paus Fransiskus) bertemu dengannya (Sumarsih) untuk mengakui keyakinannya yang teguh dan pembelaannya yang tak kenal lelah terhadap hak asasi manusia,” tutur warganet seperti yang tertulis dalam unggahan tersebut. 

Sumarsih menjadi salah satu tokoh kunci dalam Aksi Kamisan. Aksi itu diikuti korban pelanggaran HAM dan aktivis kemanusiaan di seberang Istana Merdeka  setiap hari Kamis. Aksi tersebut telah berlangsung sejak 18 Januari 2007.

Sebelumnya, Paus Fransiskus disambut para pengungsi dan anak yatim-piatu saat tiba di Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia, Selasa, 3 September 2024.Anak-anak berjumlah sekitar lima orang didampingi oleh Komunitas Sant'Egidio Indonesia.

Dua anak di antaranya memberikan lukisan bergambar pohon, bendera berbagai negara, dan tangan berjabatan serta bertuliskan “Our World”. Mereka memeluk lengan Paus Fransiskus. Fransiskus tampak tersenyum kepada anak-anak itu.

Sedangkan kepada para pengungsi, Fransiskus memberikan berkat pada kening mereka. Direktur Biro Pers Vatikan Matteo Burni menyebut para pengungsi berasal dari berbagai negara.

“Termasuk beberapa Rohingya dari Myanmar,” kata Matteo kepada wartawan rombongan Takhta Suci Vatikan, Selasa sore.

Selanjutnya, Paus Fransiskus tiba di Istana Negara hari ini, Rabu, 4 September 2024. Memasuki kompleks Istana menunggang mobil Innova Zenix putih berpelar SCV 1, Paus Fransiskus disambut pawai anak-anak berbaju adat. 

“Welcome to Indonesia,” kata anak-anak itu. Fransiskus tersenyum sepanjang memasuki halaman Istana Negara. Kaca mobil di sebelah kiri terbuka lebar.

Francisca Christy Rosana dan Daniel A. Fajri ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus