Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diterbitkan di Psychological Bulletin menyebut jumlah orang yang menyebut dirinya perfeksionis naik pada periode 1989-2016. Dan buat perempuan selain kulit putih, bersikap sempurna sepertinya menjadi satu-satunya pilihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi tahukah Anda ada tiga macam perfeksionis? Untuk mengetahui Anda termasuk yang mana, simak penjelasan berikut ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perfeksionis berorientasi diri
Tipe ini selalu ingin menonjolkan yang terbaik dari diri. "Tandanya, Anda terlalu keras pada diri sendiri, merasa lelah, atau merasa apa yang telah dilakukan atau dicapai tak sesuai harapan," kata terapis pernikahan dan keluarga Emily Simonian kepada HuffPost.
Perfeksionis dengan orientasi orang lain
Kebalikan dari orientasi diri, tipe perfeksionis seperti ini justru merasa kesal atau kecewa bila orang lain tak melakukan sesuatu seperti yang Anda harapkan, jelas Simonian.
"Jika mengira orang akan berpikir berbuat, atau melakukan sesuatu persis seperti yang Anda harapkan, Anda akan menciptakan lingkungan yang penuh penghakiman di mana hubungan antara kedua belah pihak yang terlibat akan menjadi sulit karena frustasi, tak puas, atau kecewa," jelasnya.
Perfeksionis sosial
Anda selalu ingin tampil sempurna karena khawatir akan penilaian orang lain. Menurut Simonian, tipe perfeksionis seperti ini selalu ingin tampil menarik, cerdas, memegang kendali, dan sebagainya. Dengan kata lain, citra diri Anda selalu tergantung pada opini orang lain. Anda akan merasa baik bila orang lain berpikir demikian.
Pilihan Editor: Psikolog Sebut Dampak Buruk Masukkan Anak ke SD sebelum Waktunya