Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENTERI Pertahanan Prabowo Subianto membentuk Komponen Cadangan atau Komcad berkekuatan 500 anggota untuk membantu pertahanan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Rabu, 11 September 2024. Mereka terdiri atas warga sipil dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Penetapan Komcad tersebut untuk gelombang I tahun anggaran 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembentukan Komcad diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara. Komcad pertama dibentuk pada 2021. Saat itu, pada 7 Oktober 2021, sebanyak 3.103 orang dilantik sebagai Komcad di Batujajar, Jawa Barat. Jika dihitung sejak pertama kali dibentuk sampai September 2024, ada 9.074 warga sipil yang telah ditetapkan sebagai anggota Komcad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini momen bersejarah bagi Indonesia karena 500 orang ditetapkan sebagai anggota Komponen Cadangan Matra Darat gelombang pertama 2024,” ujar Prabowo dalam amanat yang dibacakan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu, 11 September 2024.
Upacara penetapan Komponen Cadangan tahun ajaran 2022 di Lapangan Udara Suparlan, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, 8 September 2022. YouTube Kemhan RI
Status Komcad bukanlah wajib militer, melainkan sukarela. Mereka disiapkan untuk dimobilisasi memperkuat komponen utama, yakni TNI, saat negara dalam keadaan darurat militer atau perang. Mobilisasi Komcad hanya bisa dilakukan oleh presiden atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk kepentingan pertahanan negara.
Menanggapi hal itu, aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Andi Muhammad Rizaldi, menilai pembentukan Komcad untuk memperkuat pertahanan IKN bakal berdampak buruk pada hak asasi manusia. Dia mengatakan pembentukan Komcad di IKN justru menambah ketegangan dan konflik horizontal di masyarakat. "Langkah ini tak hanya memperkeruh keadaan, tapi juga memperkuat militerisasi warga sipil yang justru menambah ketegangan dan konflik di masyarakat," ujar Andi saat dihubungi, Jumat, 13 September 2024.
Praktik komponen cadangan juga diterapkan sejumlah negara. Filipina mempunyai Citizen Armed Force Geographical Unit (CAFGU). Pasukan ini berfokus pada upaya anti-pemberontakan di perdesaan. Pada 2022, Filipina diperkirakan mempunyai 69.938 anggota CAFGU aktif. Mereka ambil bagian dalam operasi militer bersama tentara reguler Filipina (Armed Forces of the Philippines/AFP). CAFGU dibentuk pada 25 Juli 1987. Anggotanya diberi senjata ringan, seperti senapan M-14 atau M-16.
Di Malaysia, komponen cadangan disebut Program Latihan Khidmat Negara (PLKN). Digagas pada 2002, PLKN memulai programnya pada 2004 dengan jumlah peserta mencapai 85 ribu anggota. PLKN bertujuan antara lain meningkatkan patriotisme, meningkatkan persatuan di antara komunitas multiras, serta menyemarakkan semangat kesukarelaan. Namun PLKN dihapus pada 2018 karena perubahan rezim pemerintahan di negara tersebut. Pemerintahan federal di bawah Pakatan Harapan menyebut program tersebut digunakan untuk indoktrinasi rasial.
Sekilas Regulasi Mobilisasi Komcad
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo