Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Otoriter adalah bentuk pemerintahan atau kepemimpinan di mana kekuasaan terkonsentrasi pada satu individu atau kelompok kecil, yang sering kali tidak memberikan ruang bagi partisipasi atau kebebasan individu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sistem otoriter, penguasa cenderung memaksakan kebijakan tanpa konsultasi dengan masyarakat, dan sering kali menggunakan kekuatan atau ancaman untuk mempertahankan kontrol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ciri-ciri utama dari otoritarianisme meliputi pembatasan kebebasan berpendapat, pengekangan terhadap oposisi politik, serta dominasi lembaga-lembaga penting oleh penguasa.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai definisi otoriter dan ciri-ciri yang melekat pada sistem ini.
Apa Itu Otoriter?
Secara umum, istilah "otoriter" mengacu pada suatu bentuk pemerintahan atau kepemimpinan di mana kekuasaan terpusat pada satu individu atau kelompok, dengan sedikit atau bahkan tidak ada partisipasi dari masyarakat.
Dalam sistem ini, kebebasan sipil sering kali dibatasi, dan kontrol atas berbagai aspek kehidupan masyarakat menjadi sangat ketat.
Pemimpin otoriter biasanya menggunakan berbagai metode untuk mempertahankan kekuasaannya, termasuk pengekangan kebebasan berpendapat, pengawasan, dan bahkan kekerasan.
Otoriter berbeda dengan demokrasi, di mana kekuasaan dibagi dan rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam sistem otoriter, masyarakat cenderung tidak memiliki suara yang signifikan dalam pemerintahan, dan dissent (oposisi) sering kali diabaikan atau ditindak.
Ciri-Ciri Pemimpin Otoriter
Untuk lebih memahami karakteristik pemimpin otoriter, berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umum dijumpai.
1. Kekuasaan Terpusat
Pemimpin otoriter biasanya memiliki kontrol yang sangat besar atas semua aspek pemerintahan. Mereka tidak membagi kekuasaan dengan lembaga lain, seperti parlemen atau pengadilan, sehingga keputusan yang diambil cenderung satu arah.
2. Pembatasan Kebebasan Sipil
Salah satu ciri utama dari pemimpin otoriter adalah pengekangan kebebasan sipil. Ini termasuk pembatasan kebebasan berbicara, berkumpul, dan pers. Dalam banyak kasus, kritik terhadap pemerintah dapat berujung pada penangkapan atau sanksi.
3. Penggunaan Propaganda
Pemimpin otoriter sering kali menggunakan propaganda untuk membentuk opini publik. Mereka dapat memanfaatkan media massa untuk menyebarkan informasi yang menguntungkan mereka dan menyingkirkan berita yang dianggap merugikan. Ini bertujuan untuk membangun citra positif dan memperkuat legitimasi kekuasaan mereka.
4. Intimidasi dan Kekerasan
Dalam beberapa situasi, pemimpin otoriter dapat menggunakan intimidasi dan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya. Ini bisa termasuk penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, atau bahkan penghilangan lawan politik. Metode ini digunakan untuk menakut-nakuti masyarakat agar tidak melawan pemerintah.
5. Sikap Anti Oposisi
Pemimpin otoriter biasanya tidak toleran terhadap oposisi. Mereka berusaha menghancurkan segala bentuk perlawanan, baik itu dari individu, kelompok, atau partai politik. Oposisi dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaan mereka, sehingga harus ditekan.
6. Kebijakan yang Arbitrary
Pemimpin otoriter cenderung menerapkan kebijakan secara sewenang-wenang, tanpa mempertimbangkan dampak kepada masyarakat. Keputusan sering kali dibuat berdasarkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, bukan berdasarkan kebutuhan rakyat.
Kelebihan dan Kekurangan Kepemimpinan Otoriter
Kebanyakan orang berasumsi kepemimpinan otoriter hanya memiliki kekurangan saja. Padahal masih ada juga kelebihan dari gaya kepemimpinan otoriter ini. Keunggulan kepemimpinan otoriter di antaranya:
- Permasalahan dalam organisasi cepat terselesaikan dengan keputusan tunggal dari pemimpin
- Seluruh keputusan yang ditetapkan akan diambil dengan tegas dan adil
- Sistem di dalam organisasi tersebut lebih terkontrol dan mudah diawasi
- Pemimpin sistem otoriter tidak mengenal kata gagal, karenanya setiap visi misi biasanya lebih banyak yang berhasil
- Visi dan misi organisasi tersebut jelas
Di sisi lain, kekurangan sistem kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut:
- Sistem kepemimpinan hanya bergantung oleh satu orang
- Pemimpin yang otoriter sulit percaya orang lain
- Peluang tindak kecurangan, penyalahgunaan wewenang hingga KKN lebih besar
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, memahami konsep otoriter sangatlah penting. Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara masyarakat dapat mencegah munculnya pemimpin otoriter? Salah satu kuncinya adalah dengan meningkatkan kesadaran akan hak-hak sipil dan pentingnya partisipasi dalam pemerintahan.
Dengan pengetahuan yang cukup, Anda dapat berperan aktif dalam menjaga demokrasi dan memastikan bahwa suara Anda didengar.
Mari kita terus belajar dan berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik, di mana semua orang memiliki hak untuk berbicara dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Herzanindya Maulianti, berkontribusi dalam artikel ini.