Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada pembukaan gelaran Festival Danau Maninjau (FestDama) 2024 di Nagari Paninjauan, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan pentingnya melestarikan adat dan budaya Minangkabau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada pun pada tahun ini, panitia mengangkat tema "Mambangkik Batang Tarandam serta Mangumpuaan nan Taserak untuk Pemajuan Kebudayaan Masyarakat Salingka Danau Maninjau"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turut hadir dalam gelara pembukaan Fest Dama 2024 tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin; Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim; Kurator Festival, Ediwar Dt Kayo, Ph.D; unsur Forkopimca Tanjung Raya, Pejabat di lingkup Pemkab Agam, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan tokoh masyarakat lainnya.
"Festival ini diangkat untuk memahami adat dan kebudayaaan kita. Sebab kita menyadari, semakin banyak generasi saat ini yang tidak lagi mengetahui dan memahaminya, lantas bagaimana hendak mengamalkan nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya," ujar Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam kegiatan yang diampu oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumbar tersebut.
Ia menyambung, upaya pelestarian adat dan budaya juga telah termaktub sebagai bagian dari amanah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Sumatera Barat, yang menegaskan bahwa salah satu karakteristik orang Sumbar adalah berfalsafah Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), yang juga diperkuat dengan ketentuan Perda Sumbar tentang Babaliak ka Nagari.
"Setiap nagari di Sumbar memiliki kekhasan masing-masing. Ambil contoh tradisi Bahondoh yang kita saksikan tadi, di mana dalam tradisi itu terkandung makna pentingnya kekompakan, pentingnya kebersamaan, dan pentingnya persatuan. Bahkan, nilai itu pula yang memerdekakan kita dari penjajah," ucap Mahyeldi lagi.
Ia pun berharap, agar Fest Dama 2024 kembali menyadarkan masyarakat akan arti pentingnya melestarikan adat dan budaya.
"Kita meyakini, BPK Wilayah III Kemendikbudristek RI mengangkat kegiatan ini bukan sekadar untuk pertunjukan, tapi agar bagaimana kita aktif melestarikan adat dan budaya, serta aktif mengamalkan nilai yang ada di dalamnya," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala BPK Wilayah III Sumbar melalui Ketua Tim WBTB, Hasanadi, menyatakan bahwa Festival Danau Maninjau 2024 di Nagari Paninjauan merupakan acara tahunan ketiga sejak pertama kali diselenggarakan pada 2022.
Untuk tahun ini, panitia mengusung tema "Mambangkik Batang Tarandam serta Mangumpuaan nan Taserak untuk Pemajuan Kebudayaan Masyarakat Salingka Danau Maninjau".
"Dalam rangkaian acara ini, kami menyelenggarakan pemutaran film budaya, tradisi bahondoh, pameran baju kuruang basiba, penampilan kesenian anak nagari, serta seminar pelestarian kebudayaan Salingka Danau Maninjau yang menghadirkan para pembicara berkompeten. Kebudayaan memang harus kita bangkitkan dan kemudian kita apungkan ke tengah," ujarnya.
Dilansir dari Antara Bupati Agam, Andri Warman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyelenggaraan kembali Fest Dama tahun ini. Ia juga menyampaikan harapannya agar suasana keakraban di tengah masyarakat terus dipupuk melalui berbagai wadah pelestarian adat dan budaya.
"Kami sangat bangga atas digelarnya kembali Fest Dama pada tahun ini. Kami ucapkan terima kasih kepada BPK Wilayah III Sumbar, segenap panitia, Pemprov Sumbar, serta masyarakat yang berkomitmen untuk kesuksesan acara ini. Tentu kita berharap festival ini terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," ujar Andri Warman.
SUKMA KANTHI NURANI | ANTARA